DISCLAIMER

BLOG ini adalah karya pribadiku. Semua cerita di blog ini benar-benar terjadi dan merupakan pengalaman pribadiku. Referensi dan informasi umum aku ambil dari internet (misalnya wikipedia, google map, dan lain-lain).

SEMUA FOTO dan VIDEO yang ada di blog ini adalah karya pribadiku, suamiku, atau putriku, baik menggunakan kamera DSLR maupun smartphone. Jika ada yang bukan karya pribadi, akan disebutkan sumbernya.

Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit isi cerita dan foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dariku.
Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.

"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal."

Monday, October 9, 2017

NZ TRIP 2016 (29) - GOING HOME!

Rabu, 12 Oktober 2016



Aku memasang alarm jam 2 pagi supaya tidak buru-buru saat bersiap-siap untuk terakhir kalinya. Begitu alarm berbunyi, aku bangun, lalu mempersiapkan semuanya supaya tidak ada yang terlewatkan, dan setelah itu baru mandi.
Selesai aku mandi barulah suamiku bangun dari tidurnya, kemudian dia pun mandi, dan kami cek ulang untuk terakhir kalinya semua barang bawaan kami. Aku juga sudah mengamati apakah akan ada driver Uber di jam sepagi ini, dan ternyata ada beberapa driver yang tampak sudah berseliweran di dekat situ. Mungkin ini keuntungannya menginap di dekat bandara ya, selain karena di kota besar juga. Biasanya akan selalu ada driver Uber yang mencari-cari penumpang setiap saat.

Jam 3.45 pagi kami sudah siap, dan perlahan-lahan keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah, maksudnya supaya tidak membangunkan anggota keluarga di rumah ini. Waktu datang kemarin, aku sudah memberi tahu bahwa kami akan check-out subuh karena harus mengejar pesawat yang berangkat pagi hari. Rupayanya si pemuda yang kemarin menerima kami sudah bangun, maka kami pun berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Dia juga sempat membawakan koper kami sampai keluar rumah dan menanyakan kami akan naik apa ke bandara. Aku bilang sudah memanggil taxi, jadi tinggal menunggu saja di bus stop di depan rumah. Maka kami pun mengucapkan salam perpisahan kepadanya.

Sampai di bus stop barulah aku memesan Uber, dan dalam 4 menit drivernya sudah datang menjemput kami. Kalau masih subuh begini, udaranya dingin sekali, tapi anginnya tidak terlalu kencang, jadi masih bisa tertahankan. Driver Uber kali ini namanya Riaz Asif, dan sepertinya beliau ini orang Fiji. Orangnya tinggi besar dan berkulit agak gelap. Mobil yang dikendarainya adalah Toyota Corolla. Kami dibantunya menaikkan koper ke dalam bagasi. Perjalanan singkat selama beberapa menit ini pun menyenangkan, karena orangnya juga suka ngobrol. Total biaya untuk Uber kali ini adalah $7.19.

Kami sampai di Wellington International Airport jam 3.55 pagi, lalu segera mencari counter check-in untuk Jetstar. Setelah ketemu, ternyata counternya masih sepi, hanya ada satu keluarga yang sedang antri. Saat giliran kami tiba, yang melayani adalah seorang gadis muda, sepertinya masih belum lama bekerja, karena masih dipandu oleh seorang perempuan lain yang sudah lebih tua. Sempat terjadi kasus, di mana nama suamiku di tiket dan pesawat berbeda. Sebetulnya bukan berbeda, tapi suamiku memilki nama paspor dengan 3 kata, sedangkan di KTP dan SIM hanya 2 kata saja. Nah, sebelum ini aku tidak pernah tahu bahwa beda satu huruf saja ternyata bisa menjadi masalah kalau urusan naik pesawat, karena sebelum-seblumnya tidak pernah dipermasalahkan juga. Kalau dipikir-pikir, selama ini justru nama di SIM dan KTP-nya lah yang salah, kurang satu kata nama belakang apabila dibandingkan dengan nama di Akte Kelahiran. Untungnya saat itu sang petugas counter yang lebih tua tidak rewel, bahkan membantu kami mengganti nama suamiku dan mempermudah segalanya. Aku bersyukur sekali akan hal ini, dan setelah itu aku selalu menggunakan 3 kata untuk suamiku jika membeli tiket lagi.

Proses check-in berlangsung relatif cepat karena kami juga sudah melakukan web check-in sewaktu masih di Invercargill. Selesai check-in, kami masih harus menunggu selama lebih dari 2 jam sebelum pesawatnya berangkat. Jadi kami membeli secangkir flat white di Orb Cafe seharga $5.8, lalu duduk-duduk sambil minum kopi. Kami sempat juga jalan-jalan ke luar bandara dulu, tapi ternyata di luar anginnya kencang sekali, jadi kami masuk lagi dan mencari tempat duduk yang nyaman untuk menghabiskan kopi dan sisa chips semalam. Setelah itu baru kami melewati proses pengecekan security, dan semuanya berjalan lancar, karena kami sudah tahu aturan-aturannya.
Kami juga sempat membeli dua botol alkohol di Duty Free untuk dibawa pulang ke Indonesia. Biasanya kami cari yang sedang ada diskon atau harga spesial. Tapi kalau untuk difoto biasanya yang mahal-mahal, soalnya kayaknya nggak akan kebeli sih hahahaha...


Kurang satu jam sebelum berangkat, kami menunggu di sebuah lounge. Nggak tahu juga sebetulnya apa boleh duduk di sana, soalnya bukan lounge-nya Jetstar, cuma nggak ada pintu atau pengecekannya juga. Yang pasti, di sini sofanya tampak lebih enak buat duduk  dan bersantai hehehehe...
Saat tiba waktunya boarding, kami pun antri memasuki pesawat, dan kemudian duduk sesuai dengan nomor seat yang kami pesan di dalam pesawat. Penerbangan pagi ini cukup ramai dan penumpangnya cukup penuh. Pesawat juga berangkat relatif tepat waktu.

Saat pesawat tinggal landas dan mulai mengudara, aku merasa seolah-olah ada yang tertinggal di negeri Kiwi ini. Yang pasti, secuil hatiku sudah tertinggal di negara ini semenjak kedatanganku pertama kali di tahun 2015. Tapi kali ini separuh jiwaku juga terasa hampa karena putri kecilku sekarang tidak lagi ikut pulang bersamaku. Tanpa terasa, air mata pun menitik jatuh di pipiku :((

Bye bye for now Middle Earth... Take good care of her, I know I can trust you... I know I'll miss you both so much. In fact, I missed you both already! Hope I can be here again soon to see more of you ^_^

Selama penerbangan, aku banyak mengamati pemandangan di luar jendela pesawat. Sisanya lebih banyak mendengarkan musik dari HP-ku melalui earphone. Setelah 3,5 jam terbang, kami pun sampai di Melbourne International Airport.
Nah, seharusnya transit di sini hanya 1 jam 20 menit, sama seperti waktu berangkat. Tapi kemarin aku mendapatkan email bahwa pesawat yang dari Melbourne menuju ke Denpasar ini direschedule menjadi lebih siang sekitar 3 jam. Jadi kami punya waktu transit sekitar 5 jam di dalam bandara Melborune ini.

Karena tiket yang kupesan merupakan connecting flight, kami tidak perlu mengambil bagasi, jadi kami langsung menuju ke arah International Connecting Flight. Dari situ, kami mencoba mencari tahu gate tempat keberangkatan kami nantinya. Ternyata gate-nya jauh sekali, tapi untungnya kami banyak waktu, jadi tidak terburu-buru. Justru dari sinilah aku tahu, ternyata bandaranya luas sekali dan banyak sekali yang bisa dilihat. Dua kali kami transit di Melbourne, waktunya sangat singkat, sehingga kami langsung menunggu di depan gate. Kali ini kami bisa jalan-jalan dulu melihat isi bandaranya. Cukup lama kami berjalan-jalan, melihat apa saja yang dijual di sini, sampai akhirnya menemukan sebuah ruangan yang sangat luas dengan beberapa toko dan cafe di sisi-sisinya, dan di ruangan ini banyak sekali bangku-bangku panjang yang sepertinya bisa untuk tiduran. Bahkan aku melihat seorang solo traveller perempuan (dari modelnya kelihatannya backpacker juga sih), sedang tidur nyenyak di salah satu sudut. Maka aku dan suamiku pun mencoba untuk tidur di sofa-sofa panjang tersebut. Awalnya agak susah untuk tidur karena suasananya yang ramai setiap saat, tapi lama-lama ketiduran juga saking lelahnya dan kurang tidur,,,

Aku tertidur selama hampir satu jam, dan saat bangun, rasanya sudah lebih segar dibanding sebelumnya. Kulihat suamiku masih memejamkan matanya, jadi kubiarkan dulu. Sampai dia terbangun sendiri, barulah kuajak jalan-jalan lagi sambil mencari kopi dan sesuatu untuk dimakan. Setelah berputar-putar dan melihat-lihat daftar harga yang dipajang, akhirnya kami memilih berhenti di Hudson's Cafe. Kami membeli secangkir flat white ukuran large seharga AU$5.7 dan sebuah roti yang namanya coffee roll seharga AU$4.3.
Menurutku, harga-harga di bandara Melbourne ini mahal-mahal semua, tapi memang pada umumnya harga-harga di Australia lebih mahal daripada di New Zealand. Makanya aku nggak berani beli makanan, mending makan snack yang ada di dalam backpack saja hehehehe... Padahal aslinya pingin beli burger di salah satu gerai di sana, tapi begitu lihat harganya nggak jadi deh, rata-rata di atas AU$10 sih... Kalau suamiku nggak bisa nggak makan yang berat-berat, makanya minimal diisi roti deh...

Setelah perut kenyang, kami masih jalan-jalan sebentar, lalu mencari tempat duduk di dekat gate keberangkatan. Sampai tiba saatnya boarding, kami antri sesuai giliran untuk masuk ke dalam pesawat, lalu duduk di seat yang sudah kami pesan. Pesawat yang menuju ke Denpasar ini terlambat berangkat karena runway-nya masih antri, padahal pesawatnya sendiri sudah siap. Sekitar lebih dari setengah jam menunggu, barulah pesawat lepas landas. Walaupun sudah beberapa kali naik pesawat sampai sekarang, tapi selalu ada sensasi tersendiri setiap kali pesawat tinggal landas. Rasanya gimana gitu, bisa terbang, dan tidak sabar untuk sampai di tujuan hehehehe...

Selama di perjalanan ini, kami memesan makanan dan minuman dengan in-flight voucher yang sudah dibeli saat booking. Suamiku memesan paket mie cup instan dan kopi, sementara aku memesan meat pie dengan wine. Untuk penerbangan yang berdurasi agak lama, biasanya aku selalu memesan wine, dengan harapan setelah minum wine jadi mengantuk dan bisa tidur. Tidak terkecuali kali ini, setelah minum wine aku bisa tertidur walaupun tidak sampai berjam-jam, setidaknya lumayanlah untuk beristirahat.
Selama sisa perjalanan, aku lebih banyak mendengarkan musik dari earphone sambil melihat-lihat informasi penerbangan yang ditampilkan di layar monitor di depanku.


Setelah total sekitar 5,5 jam sejak pesawat ini terbang, kami sampai di Ngurah Rai International Airport, Denpasar, menjelang jam 4 sore. Kami pun bersabar menunggu antrian orang-orang yang hendak keluar, dan akhirnya tiba giliran kami keluar dari pesawat. Lega rasanya, bisa menginjakkan kaki di bumi pertiwi tercinta lagi ^_^
Baru kali ini kami pulang lewat bandara Ngurai Rai, karenanya masih agak bingung mencari lokasi tempat mengambil bagasi. Setelah bertanya kepada seorang petugas yang sedang berjaga, kami pun menunggu di sekitar ban berjalan yang ditentukan. Saat itu situasi ramai sekali, karena mungkin banyak penerbangan yang tiba hampir bersamaan.

Setelah cukup lama menunggu, barulah kami mendapatkan koper-koper kami, dan dari situ kami berjalan ke arah pemeriksaan dan bea cukai. Koper-koper kami juga dilewatkan di mesin X-Ray, dan semuanya berjalan lancar.
Kami pun segera keluar dan mencari orang yang akan menjemput kami di bandara. Kami sudah booking penginapan di dekat bandara yang bisa menjemput tanpa biaya. Ternyata orangnya sudah menunggu di luar, dan kami langsung menuju ke penginapan. Kami menginap satu malam di The Radiant Hotel. Karena kami ambil kamar yang paling murah (350 ribu rupiah per malam). kami dapat kamar yang biasa saja. Tidak ada yang spesial, tapi yang penting bersih dan ada AC. Bukan mau sok gaya, tapi biasanya begitu menginjakkan kaki di Denpasar, langsung terasa sekali panasnya, sampai merasa harus langsung ganti baju saja hehehehe...

Selanjutnya, singkat cerita saja ya... sampai di penginapan kami cuma beberes sebentar, lalu langsung jalan kaki ke sekitar penginapan untuk cari makan. Senang sekali bisa mencicipi makanan ala Indonesia lagi, terutama tempe! Makan berdua cuma habis 21 ribu rupiah pula ^_^
Malam itu mobil yang kami titipkan di rumah teman, diantar olehnya ke penginapan. Kami berdua tidur awal, dan aku bangun jam 3 pagi (kalau di NZ sudah jam 9 pagi tuh). Mungkin karena masih belum terbiasa dengan perbedaan waktu, suamiku juga bangun jam 4 pagi. Jadi, akhirnya jam 5 pagi kami sudah mengendarai mobil untuk pulang kembali ke rumah di Banyuwangi, padahal rencananya bangun sesiang-siangnya baru pulang hahahaha...


Kami sampai di rumah Banyuwangi pada tanggal 13 Oktober 2016 siang hari, tepat sebulan sejak awal kepergian kami. Dan akhirnya kami kembali bertemu dengan hewan-hewan peliharaan di rumah.

Pergi selama sebulan ini, berat badanku naik 3kg. Saatnya kembali pada menu sehatku setiap hari: sayuran, buah-buahan, cabe, dan tempe ^_^
Setelah sebulan tidak menginjakkan kaki di rumah, suasana di dalam rumah terasa familiar namun sekaligus aneh...

Aku sangat bersyukur untuk segala bantuan yang kami sekeluarga peroleh selama sebulan kemarin.
Highlight dari perjalanan selama sebulan ini adalah saat bertemu dengan teman-teman Indonesia, mulai dari Dian, Novia (nggak ketemu sih, tapi sangat membantu sekali), ce Ria, dan terutama Shirley dan Ting-Ting. I owe you all big time!
Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua teman dan kerabat yang telah membantu dan mendukung kami bertiga, dari sebelum, selama, dan setelah perjalanan usai. Hanya Tuhan yang dapat membalas kebaikan hati kalian semua.


Terima kasih tak terhingga juga bagi semua telah berkenan membaca ceritaku sampai sejauh ini. Mungkin aku hanyalah perempuan tua biasa yang belum banyak pengalaman travelling. Yang pasti kalau pergi-pergi juga pada umumnya dengan low-budget hehehehe...

Aku hanya ingin berbagi cerita, siapa tahu apa yang aku tuliskan ini mungkin bisa menjadi informasi yang berguna, atau bahkan menjadi inspirasi buat orang lain yang membacanya. Tidak ada sedikit pun niat untuk pamer, yang ada justru aku ingin menunjukkan, kita tidak harus bergelimang harta untuk bisa travelling, dan pastinya kita tidak harus bergelimang harta untuk bisa merasakan yang namanya bahagia.
Bahagia bagiku adalah bisa mensyukuri segala apa yang telah kumiliki, dan harta yang paling berharga buatku adalah suami dan putriku. Mereka sungguh-sungguh segalanya dalam hidupku. I'm nothing without either one of them.

Keep dreaming, keep praying, and always do your best to fulfill your dreams ^_^

No comments:

Post a Comment