DISCLAIMER

BLOG ini adalah karya pribadiku. Semua cerita di blog ini benar-benar terjadi dan merupakan pengalaman pribadiku. Referensi dan informasi umum aku ambil dari internet (misalnya wikipedia, google map, dan lain-lain).

SEMUA FOTO dan VIDEO yang ada di blog ini adalah karya pribadiku, suamiku, atau putriku, baik menggunakan kamera DSLR maupun smartphone. Jika ada yang bukan karya pribadi, akan disebutkan sumbernya.

Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit isi cerita dan foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dariku.
Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.

"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal."

Friday, October 6, 2017

NZ TRIP 2016 (23) - NUGGET POINT LIGHTHOUSE

Kamis, 6 Oktober 2016



Semenjak tiba di Invercargill, suhu dari hari ke harinya berkisar -2 sampai 3 derajat Celcius di pagi hari. Kalau siang bisa mencapai 7 sampai 10 derajat Celcius, makanya bisa terbayang betapa dinginnya kota ini, padahal sudah masuk bulan kedua musim semi.

Karenanya, hari Senin tiga hari yang lalu, saat tidak terlalu banyak kegiatan, aku mencoba mencari electric blanket bekas di aplikasi Trade Me. Sewaktu pertama kali ke The Warehouse sebetulnya sudah cari electric blanket ini, tapi kata staff tokonya, karena sudah masuk musim semi maka stoknya sudah dimasukkan ke gudang, dan baru akan dikeluarkan lagi menjelang winter tahun berikutnya. Aih... sebegitunya ya :(

Karenanya aku mencoba mencari online, akhirnya menemukan barang second yang murah, dan setelah melelangnya, akhirnya menang juga besoknya. Harga electric blanketnya $25 plus ongkos kirim dari Christchurch sebesar $9. Lumayanlah, karena ukurannya sesuai dengan kasur yang kami miliki di rumah ini. Kalau beli baru setahuku di atas $100 harganya.


Trade Me adalah website lelang dan jual beli terbesar di New Zealand. Dikelola oleh Trade Me Ltd., situs ini didirikan pada tahun 1999 oleh pengusaha New Zealand, Sam Morgan, yang kemudian menjualnya ke Fairfax pada tahun 2006 senilai $700 juta. Sampai bulan Agustus 2015, website ini masuk urutan kelima untuk website yang paling banyak dikunjungi di New Zealand. Dengan populasi di New Zealand yang berkisar 4,7 juta jiwa, Trade Me memiliki 3,7 juta member yang aktif sampai bulan Agustus 2015. Rata-rata jumlah kunjungannya mencapai 878.000 orang setiap hari. Logo Trade Me adalah burung Kiwi yang sedang berlari, dan burung ini punya nama lho... Namanya Kevin atau Kev ^_^

Trade Me telah berkembang pesat seiring waktu, dan sekarang perusahaan ini menawarkan berbagai macam kemungkinan yang bisa diperdagangkan, yaitu:
- Barang-barang umum (bisa apa saja)

- Motors: mobil, sepeda motor, dan kapal/boat
- Properti
- Pekerjaan
- Sewa properti
- Cari Flatmate
- Barang-barang antik dan koleksi
- Hewan peliharaan
- Komunitas dan situs-situs yang berhubungan

Untuk menjadi member pun, lokasi kita harus berada di New Zealand. Alamat kita akan diverifikasi secara online, karenanya tidak sembarang orang bisa menjadi member. Apabila alamat pembeli belum diverifikasi pun, penjualnya berhak menolak transaksi. Hal ini untuk mencegah penipuan. Dan karena terkadang barang yang dijual tidak menerima kirim, tapi hanya bisa diambil langsung (contohnya mobil nih, kan nggak bisa dikirim lewat pos :)), maka banyak pula yang membayar cash saat mengambil barangnya.
Beberapa fiturnya banyak yang mirip eBay, seperti "Buy Now", "Auto bidding" dan layanan Safe Trader.
Selain versi web, Trade Me kini memiliki aplikasi yang bisa diinstall di smartphone. Sewaktu awal tiba di Invercargill inilah baru aku menginstall aplikasi ini.
Dulunya, sistem pembayaran di Trade Me hanya menggunakan sistem perbankan New Zealand saja, tapi kini bisa menggunakan kartu kredit, makanya aku bisa beli electric blanket tadi itu hehehehe... sekarang tinggal menunggu barangnya datang saja...

Sama seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini pun dingin sekali, makanya aku biasa mandi pagi sebelum jam 7, supaya hangat. Kalau habis mandi begini, kuat deh jalan-jalan di halaman belakang. Biasanya memotret suasana pagi atau menjemur cucian. Sebetulnya kadang ingin jalan-jalan di luar, tapi masih nggak pede kalau ketemu orang yang nggak kenal, jadi beraninya cuma di halaman belakang saja hehehehe... Sedangkan suami dan putriku sudah mulai terbiasa molor bangunnya. Sampai jam 8 lewat masih pada sembunyi di balik selimut tuh hehehehe... Biasanya suasana baru mulai terang memang sekitar jam 6.30 sampai jam 7 pagi, makanya mungkin mereka menganggap jam segitu masih kepagian kalau bangun kali yee.... ^_^





Pagi hari berjalan seperti biasa, aku menyiapkan sarapan roti isi selai cokelat dan keju parut buat suami dan putriku, lalu masak nasi dan sekaligus menyiapkan bahan makanan untuk masak makan siang. Hari ini rencananya kami akan pergi ke Nugget Point Lighthouse, dan jaraknya mencapai lebih dari 155 KM karena sudah masuk region Otago. Perkiraan kalau naik mobil bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam.

Kami baru berangkat menjelang jam 12 siang setelah selesai makan siang. Sebelumnya kami isi bensin dulu di pombensin Mobil di Elles Street. Nah ada peristiwa yang sedikit menjengkelkan di sini. Yang melayani kami kebetulan seorang perempuan manula, usianya mungkin sudah di atas 60 tahun. Beliau ini bertanya, berapa? Suamiku menjawab 50 liter, karena kondisi tanki bensin sudah kosong benar, tapi sepertinya si nenek ini mungkin agak kurang pendengarannya, terus tanya lagi sambil agak ngomel-ngomel entah kenapa, 30? Terus kujawab, yeah, OK 30 litres.
Nah, terus diisi tuh bensinnya. Ternyata ngisinya cuma $30 bukan 30 liter, padahal harga bensin ada di kisaran kurang lebih $2 kurang lebih per liternya. Jadinya kan cuma sekitar 15 liter ngisinya. Padahal di tempat ini kami ada voucher diskon, harusnya kan lebih irit, makanya mau beli banyak sekalian. Tapi berhubung si nenek orangnya jutek banget, akhirnya ya sudah dibayar saja, totalnya waktu itu jadi $29.05. Habis itu juga jadi agak kapok mau ke pombensin ini lagi :(

Perjalanan kali ini kebanyakan melewati perbukitan hijau, ladang-ladang yang luas, dan banyak biri-biri di mana-mana. Cuaca juga kebetulan relatif cerah, sayangnya kami menghadap matahari, jadi sering silau kalau memotret.



Waktu lewat daerah Edendale, kami melihat ada pabrik yang besar sekali, Fonterra namanya. Pabrik ini dioperasikan oleh Southland Dairy Co-operative, dan merupakan pabrik pengolahan susu terbesar di dunia yang didirikan semenjak tahun 1881 lho... Makanya pabrik ini eye-catching banget sewaktu melewati jalan raya. Dulunya, Fonterra hanya mengolah susu menjadi keju saja, namun kemudian di tahun 1990 juga mengolah susu menjadi susu bubuk. Seiring berjalannya waktu, pabrik ini banyak mengalami pengembangan, sampai akhirnya tahun 2009 menjadi pabrik pengolahan susu  segar terbesar di dunia.

Ironisnya, saat itu kami tidak tahu, bahwa sekitar 2-3 minggu sebelum kami melewati pabrik ini, terjadi sebuah ledakan yang membuat sebuah silo penyimpan susu segar ambruk, mengakibatkan ribuan liter susu segar terbuang. Sayang banget ya...

Edendale sendiri merupakan wilayah kecil dengan jumlah penduduk hanya 555 jiwa menurut sensus penduduk tahun 2013. Sebelum namanya berubah menjadi Edendale, dulunya kota kecil ini dikenal dengan nama Maorirua, Mataura Plains, dan Stuart's Bush. Kalau sedang musimnya (biasanya pas summer), di Edendale ini ada perkebunan tulip yang mempekerjakan orang-orang untuk memetik dan membersihkan tulip-tulip ini untuk diekspor. Bayarannya lumayan lho hehehehe...


Sebelum sampai di Nugget Point Lighthouse, aku melihat ada yang namanya Kaka Point di map, jadi kami mampir juga sebentar di sini. Kaka Point sendiri merupakan daerah pemukiman kecil dengan populasi 100-an orang, namun point of interest di tempat ini adalah pantainya, karenanya walaupun sangat kecil, di tempat ini ada restoran, motel, B&B, dan camping ground. Ada rest area yang pemandangan pantainya cukup bagus persis di pinggir pantai, jadi kami berhenti di sini. Setelah berfoto sebentar, kami pun melanjutkan perjalanan yang tinggal sekitar 9 KM lagi.



Jalan raya Esplanade menuju Nugget Point Lighthouse ini berada di sepanjang tepi pantai, dan beberapa kilometer sebelum sampai, jalannya sangat sempit dan belum diaspal. Sepertinya memang masih dalam tahap pembangunan saat itu, karena tampak beberapa pekerja berpakaian oranye yang tampak sibuk bekerja. Untuk melewati jalan yang sempit ini, mereka mengatur kendaraan yang lewat agar bergantian melintasi jalan tersebut. Kami sempat menunggu beberapa menit sebelum akhirnya diijinkan lewat.



Akhirnya kami sampai di area parkir Nugget Point sekitar jam 2 siang. Saat itu pengunjungnya relatif sepi, hanya ada beberapa mobil saja yang tampak di parkiran. Oya, kalau mau ke toilet, di parkiran ini juga ada toilet umumnya (long drop toilet tentunya, melihat lokasinya yang jauh dari peradaban).
Kami pun berjalan menuju mercu suar di ujung jalan setapak ini.



Nugget Point Lighthouse adalah sebuah mercu suar yang dibangun dan beroperasi pertama kali pada tahun 1870 di Nugget Point, Otago, South Island, New Zealand. Mercu suar ini dioperasikan oleh Maritime New Zealand. Tinggi mercu suarnya sendiri 9,5 meter, posisinya  berada pada 76 meter di atas permukaan laut, dengan jangkauan lampu suarnya mencapai 19 KM.
Yang membuat mercu suar ini terkenal sebenarnya adalah karena lokasinya yang sangat istimewa, yaitu berada di ujung tanjung yang curam, dengan bongkahan-bongkahan bebatuan besar seperti pulau-pulau kecil, tersebar di sekelilingnya. Batu-batuan inilah yang disebut "nuggets". Untuk menuju ke mercu suar ini, kita hanya perlu berjalan sekitar 20 menitan saja dari tempat parkir.

Sepanjang jalan setapak menuju mercu suar pun pemandangannya tampak sangat indah, di mana lautan yang luas membentang di depan mata di bawah kita. Hanya saja memang tidak ada pagarnya, jadi harus hati-hati sendiri ya....

Sesampai di tempat mercu suar, apabila kita melihat ke bawah, wow.... memang luar biasa indahnya. Lihat fotonya deh kalau nggak percaya. Ke arah tenggara juga viewnya indah sekali, dengan sebuah pulau kecil tampak di kejauhan. Di platform tempat kita berdiri, ada satu sudut di mana platformnya tidak padat, tapi berlubang-lubang, supaya kita bisa melihat langsung ke bawah. Apa daya aku takut dan nggak berani berdiri di situ hahahaha...



Kalau sedang beruntung, kita bisa melihat berbagai macam satwa liar di pulau-pulau kecil di sekitar mercu suar ini. Aku sendiri baru menyaksikannya pada kunjungan berikutnya di tahun 2017. Kalau punya, sebaiknya bawa teropong supaya melihatnya bisa jelas. Di bawah sana ada banyak anjing laut. Kadang anak-anak anjing laut tampak sedang bermain-main di dalam kolam air di tengah pulau yang terbesar.
Nugget Point juga menjadi tempat tinggal singa laut, sooty shearwater (sejenis burung laut yang agak besar), shag (salah satu jenis burung yang langka di New Zealand), penguin bermata kuning, spoonbill (kelompok burung berkaki panjang), dan gannet (burung laut dengan kepala kuning dan ujung sayap hitam). Kadangkala tampak juga gajah laut dan leopard seal (anjing laut bertutul, sering juga disebut sea leopard) yang mengunjungi tempat ini (biasanya bulan Desember sampai Februari). Terus katanya nih, kalau kita memperhatikan perairan dengan seksama untuk beberapa lama, kita mungkin bisa melihat Hector's dolphin (jenis lumba-lumba paling kecil dan sudah sangat langka di dunia).
Asyik banget kan kalau bisa melihat hewan-hewan liar ini kalau kita ke sana?

Dari Nugget Point, kalau masih ada waktu, kita bisa berjalan kaki menuju Roaring Bay, di mana kita bisa bersembunyi dan menunggu datangnya penguin bermata kuning. Saat terbaik untuk ini adalah pagi-pagi benar atau saat matahari terbenam. Yellow-eyed penguin merupakan salah satu jenis penguin yang paling langka di dunia, dan merupakan penguin yang khas dari New Zealand dan pulau-pulau sub-Antartik,

Angin di Nugget Point Lighthouse ini juga kencang, jadi terasa dingin saat kami berada di sana. Sekitar jam 3 sore, kami pun kembali menuju ke tempat mobil kami diparkir. Setelah itu, kami pun kembali berkendara untuk pulang ke Invercargill. Sempat mampir beli bensin lagi di Z Balclutha sebesar $30 (karena di sini harga bensinnya lebih mahal daripada di Invercargill, jadi diisi secukupnya saja), lalu sempat berhenti beristirahat dan membeli kopi di Four Square Mataura. Sebetulnya kalau ada cafe, mungkin lebih baik membeli kopi di cafe saja, kalau membeli di supermarket seperti Four Square ini, rasa kopinya tidak seenak yang beli di cafe, sedangkan harganya tidak berbeda jauh ($4 all variants).



Setelah itu kami pun langsung pulang menuju ke rumah di Pomona Street. Kami sampai di rumah sudah jam 5 sore lewat, dan beristirahat dulu. Hari ini kami menempuh perjalanan lebih dari 310 KM, ternyata jauh juga ya....
Sore itu Charles juga sempat mampir ke rumah dan mengantarkan sekotak pizza dari Pizza Hut. Wah, dapat rejeki nih, walaupun sebetulnya kami bertiga tidak terlalu doyan makan pizza. Karena itu waktu Arina sudah pulang, kami makan pizzanya bersama dengan Arina. Kami juga mendapatkan undangan dari group di WhatsApp untuk menghadiri South City Street Party esok hari di Elles Road. Acaranya terbuka untuk siapa pun yang mau datang.



Malam harinya kami mengobrol cukup lama dengan Arina, karena besoknya dia sudah akan pergi ke Stewart Island sampai hari Minggu sore. Mengobrol dengan Arina ini memang selalu menyenangkan, karena orangnya lucu, cara bicaranya juga ceria sekali dan ada saja hal-hal baru untuk diceritakan. Likeable banget deh pokoknya. Beruntung sekali kami bisa tinggal serumah dengan gadis Rusia yang baik hati ini ^_^


To be continued........

No comments:

Post a Comment