Day 17: Friday, March 17th, 2017
Hari ini aku terbangun dengan kondisi lebih segar, walau badan masih pegal-pegal kalau tidur di dalam mobil. Pagi ini rasanya dingiiiin sekali, entah berapa suhunya. Kami berdua melakukan aktivitas pagi seperti biasa. Berbeda dengan tempat-tempat menginap sebelumnya, pagi ini tampak ada beberapa campers yang sudah bangun awal sebelum matahari terbit. Ternyata mereka ini hendak melakukan aktivitas di sungai, kebanyakan jetboating atau memancing.
Belakangan kami juga baru menyadari bahwa orang-orang yang sudah lebih tua usianya cenderung bangun pagi, baik itu di camping ground maupun holiday park, karena biasanya mereka akan melakukan aktivitas tertentu dan check-out sangat awal.
Menjelang jam 7 pagi, langit sudah mulai berwarna oranye, tanda bahwa matahari akan segera terbit. Kami menikmati secangkir kopi sambil menyaksikan terbitnya matahari di sisi belakang camping ground yang menghadap ke sungai ini.
Baru sekitar jam 7.30 pagi kami mandi selagi belum ada antrian. Benar saja, setelah hari mulai lebih terang, tampak satu demi satu orang berdatangan dan mandi atau ke toilet. Sepertinya hari ini akan cerah lagi seperti kemarin. Rencananya hari ini kami hanya akan menjelajah di sekitar tempat ini, dan memperpanjang satu malam lagi menginap di camping ground ini.
Aku masak di meja taman di sebelah mobil kami agar lebih leluasa. Menyiapkan sarapan dan bekal untuk makan siang nanti. Usai bersiap-siap dan membersihkan semuanya, sekitar jam 9 pagi kami pun berjalan kaki hendak menuju keluar camping ground, dan karena sudah dipastikan akan menginap lagi di tempat ini, aku sekalian membayar untuk satu malam lagi di bus hijau tempat manajernya kemarin (NZ$ 17 untuk 2 orang). Kami mengatakan akan berjalan-jalan di sekitar tempat ini, dan beliau memberitahu ada jalan setapak yang bisa kami lewati untuk langsung turun ke sungai.
Maka kami berjalan melalui jalan setapak yang ditunjukkan sebelumnya, melalui pepohonan yang rimbun menuruni anak tangga, dan voila! Sampailah kami di tepi Rakaia River. 😍
Matahari sudah bersinar dengan terik, dan air sungainya tampak sangat biru warnanya, indah sekali. Di baliknya tampak tebing-tebing berwarna kecoklatan yang menjulang dengan indahnya. Air yang mengalir di sungai ini tampak tenang, dan pesisirnya berupa kerikil dan bebatuan besar maupun kecil. Tampak ada beberapa cairns (piramida batu, atau batu-batu yang ditumpuk-tumpuk) di sana-sini. Kami pun tidak mau kalah dan mencoba membuat beberapa cairns hehehehe...
Puas berfoto dan melihat sungai dari dekat, kami berjalan naik melewati pepohonan, dan tiba di sisi lain jembatan. Lalu berjalan melintasi semak-semak, melihat Mount Hutt di kejauhan yang tampak indah. Berjalan ke bawah jembatan dan menjelajah di sekitarnya hingga bertemu kembali dengan Rakaia River.
Kemudian kami naik, menyeberangi jembatan, dan turun kembali sampai ke parkiran mobil bagi para pengunjung yang hendak melakukan jetboating. Tampak ada 6-7 mobil yang terparkir, beberapa di antaranya sedang mempersiapkan kapal mereka. Di pesisir sungai ini juga ada tour agent untuk jetboating, namanya Discovery Jet. Aku tidak tahu berapa tarifnya untuk mengikuti atraksi ini, yang pasti cukup mahal bagi kami.
Setelah itu kami berjalan menuju ke i-Site yang ada di sini. Ada beberapa papan informasi yang menunjukkan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan di sekitar area ini, mulai boating, fishing, skiing (di Mount Hutt), trekking, hingga tour ke perkebunan dan pertanian di sekitar area ini. Ada sebuah peta juga yang menunjukkan lokasi aktivitas-aktivitas tersebut. Dari papan informasi inilah aku melihat nama Lake Coleridge, yang akhirnya masuk dalam salah satu tujuan yang akan kami kunjungi.
Kalau butuh toilet, ada sebuah flush toilet yang bersih dengan sebuah wastafel di luarnya. Dan bagi yang butuh dump station, di sini tersedia fasilitas tersebut.
Karena sudah jam 11.30 siang, kami sekalian menumpang makan siang di tempat ini, dan usai makan kami memutuskan untuk mencoba menempuh track di Rakaia Gorge Walkway.
Rakaia Gorge berlokasi di Rakaia River di sisi dalam wilayah Canterbury. Jembatan yang membentang di atas sungai ini sendiri selesai dibangun pada tahun 1882, dan mempermudah akses jalan ke beberapa daerah. Berada di State Highway 77 dan Inland Scenic Route, jembatan ini terhubung ke Glentunnel dan Methven.
Di area Rakaia Gorge ada track untuk hiking/trekking, yakni Rakaia Gorge walkway. Track yang melintasi pinggiran Rakaia Gorge ini menawarkan serangkaian fenomena geologi dan sejarah.
Rakaia Gorge walkway melintas sepanjang 10,4 KM dengan perkiraan waktu tempuh 3-4 jam return. Track ini akan melewati hutan-hutan, lalu semak-semak, dan menuju ke jalur kapal feri. Beberapa bagian dari track ini melewati tanah milik pribadi, sehingga diharapkan untuk tidak melenceng keluar dari jalur dan tidak mengganggu ternak yang ada kalau bertemu. Anjing dan kuda juga dilarang untuk menempuh track ini.
Kami menyusuri jalan setapak yang naik dan terus naik. Jalan setapaknya seperti menyusuri pinggiran bukit dan berupa tanah keras namun relatif nyaman untuk berjalan. Di beberapa point ada area-area di mana kita bisa melihat pemandangan di bawah kita. View Rakaia River yang indah, yang terlihat berbeda dibandingkan melihatnya dari samping, dengan jembatan yang tampak kecil di kejauhan. Ada beberapa spot yang cukup curam namun tidak licin.
Semakin naik ke atas pun pemandangannya tampak semakin indah. Melintasi semak-semak yang tinggi, dan hutan lagi. Kami sempat berhenti jam 12.50 siang untuk istirahat, mumpung ada pepohonan yang rimbun untuk berteduh. Setelah itu kami masih melanjutkan perjalanan selama beberapa waktu, hingga akhirnya memutuskan untuk turun dan langsung kembali ke camping ground.
Kami tiba di tempat memarkir mobil jam 1.30 siang, dan setelah itu kami tidur siang karena cukup lelah juga ternyata.
Bangun dari tidur, kami bersantai, dan kemudian aku menyiapkan makan malam untuk berdua.
Usai makan, sekitar jam 6.20 petang kami berjalan-jalan lagi di sekitar area camping ground, kali ini menyusuri jalan ke arah barat. Viewnya indah sekali walau matahari masih bersinar terik.
Kami baru kembali ke camping ground sekitar jam 7.20 malam saat matahari mulai meremang dan udara mulai terasa dingin. Kami masih jalan-jalan di dalam area Rakaia Gorge Camping Ground ini, dan baru sekitar jam 8 malam kami berbenah di mobil, lalu bersantai sambil merencanakan perjalanan untuk esok hari. Tidak terasa waktu berlalu, hingga jam 10 malam kami pun tidur. 😊
To be continued.......
wooww ini couple journey goal yang super sekali
ReplyDeleteTerima kasih ^_^
Delete