THE ONE TRIP THAT CHANGED MY LIFE FOREVER (CATATAN PERJALANANKU KE NEW ZEALAND)
Day 17-18: Sabtu-Minggu, 11-12 Juli 2015
Sabtu, 11 Juli 2015
Setelah kami bersiap-siap, jam 8.15 kami ke resepsionis, lalu check-out dari Mercure Hotel. Keluarga Ko Singgih masih menikmati sarapan mereka. Jam 8.30 pagi waktu Sydney, kami sudah siap saat shuttle menjemput kami. Oya untuk shuttle ini, tadinya kami akan ditarik biaya $6 per orang, namun setelah kami menyampaikan bahwa kami adalah penumpang Jetstar yang dicancel, katanya free hehehehe...
Kami diantar menuju Sydney International Airport, lalu kami semua segera check-in. Selain antriannya cukup panjang, pada saat kami dilayani, ternyata bagasi kami overload, sehingga harus diatur ulang lagi, mana yang bisa dibawa ke kabin dan mana yang harus masuk bagasi. Petugas yang melayani kami saat itu, seorang wanita paruh baya yang sangat baik hati, sangat menolong kami. Yang sedianya ada kelebihan bagasi, dan per kg kena biaya $40, (dan sebetulnya aku sudah menyanggupi untuk membayarnya), tapi mungkin beliau kasihan melihat kami semua ini ya... jadi malah membantu, yang bisa masuk ke kabin, disuruh bawa ke kabin saja.
Karena cukup lama di proses check-in, akhirnya malah tidak sempat jalan-jalan, tidak tersisa banyak waktu untuk kami sebelum boarding. Kami hanya berjalan sambil melihat-lihat saja sembari berjalan menuju Gate 10, tempat kami boarding.
Tidak lama kemudian, kami langsung masuk ke dalam pesawat Air Asia dengan kode penerbangan D7 223. Pesawat mulai berangkat sekitar jam 11 siang. Penerbangan ke Kuala Lumpur ini berdurasi 8 jam 30 menit.
Selama 2-3 jam pertama aku berusaha tidur, walaupun kadang terbangun. Sampai sekitar 3 jam perjalanan, setelah itu aku tidak bisa tidur lagi. Suami pun sepertinya susah tidur. Kami sempat berjalan-jalan untuk melemaskan otot. Setelah duduk, lama-kelamaan aku merasa sepatu yang aku pakai seperti sesak, sampai akhirnya sepatu aku lepaskan. Sekitar 4 jam terakhir di pesawat menjadi saat yang sangat menyiksa untukku, karena kepalaku berasa seperti ditekan, agak pusing, dan mual-mual. Kalau sudah sampai mual, sudah pasti aku tidak akan bisa menikmati sedikit pun sisa penerbangan ini.
Kami baru tiba di Kuala Lumpur International Airport jam 18 .30 waktu setempat (selisihnya 1 jam dengan WIB). Setelah masuk ke bandara, baru terasa perbedaan suhu yang besar. Selama 2 minggu lebih merasa dingin, masuk ke bandara Kuala Lumpur ini terasa panas, apalagi aku masih mengenakan longjohn dan coat yang agak tebal. Langsung aku ke toilet, melepaskan longjohn serta membasuh muka dengan air dingin. Wah segar sekali rasanya... ^_^
Karena penerbangan kami menuju Jakarta adalah inter-connecting flight, kami tidak perlu melewati imigrasi dan tidak perlu mengurus bagasi. Kami menghabiskan waktu sekitar 3 jam, yang paling lama di food courtnya. Makan, duduk-duduk, mengobrol dan bersantai. Awalnya pun kami merasa tidak enak makan, terutama aku yang masih mual, tapi lama-kelamaan timbul juga selera makan hehehehe... kami hanya membeli paket ayam goreng dan kentang goreng, karena ada sesama orang Indonesia yang mencoba membeli jenis nasi di situ, katanya kurang enak dan mahal.
Selama di bandara Kuala Lumpur ini, sudah banyak kami jumpai orang Indonesia. Bahasa yang kami gunakan untuk berkomunikasi pun sering menggunakan bahasa Indonesia, walaupun awalnya lupa, masih berkomunikasi dengan bahasa Inggris hehehehe...
Kurang lebih jam 21.15, kami mulai menuju ke Gate Q13, tempat kami akan boarding berikutnya. Lama ditunggu, sampai jam 22.15, gerbang belum dibuka, bahkan pesawatnya pun tidak kelihatan. Kemudian kami bertanya kepada petugas yang berjaga, ternyata ada delay lagi, mungkin sekitar 2 jam karena pesawat dari Jakarta terlambat berangkat. Yah.... kami semua kecewa sekali, apalagi sudah dalam kondisi lelah dan tidak nyaman. Kami bertiga sempat jalan-jalan di luar area Q13 karena AC di sana mulai terasa sangat dingin. Saat itulah aku mendengar beberapa orang pria bercakap-cakap dengan logat yang sangat aku kenal, ngapak-ngapak hahahaha... kami datangi, dan ternyata mereka berempat berempat berasal dari Cilacap, kota kelahiranku. Mereka bekerja di Brunai Darussalam dan hendak pulang ke Cilacap, sama-sama ada di pesawat yang akan kami naiki juga. Kami sempat mengobrol cukup akrab dan seru, karena merasa "teman sekampung" hehehehe....
Kemudian ada pengumuman bahwa kami harus pindah terminal. Jadilah semua yang sudah menunggu di area Q13 beramai-ramai memindahkan barang bawaannya ke Q15.
Kira-kira jam 12 malam waktu setempat, akhirnya kami semua memasuki pesawat Air Asia dengan kode penerbangan QZ 207. Tidak lama kemudian, pesawat tinggal landas meninggalkan bandara negeri jiran tersebut.
Minggu, 12 Juli 2015
Kami sampai di Soekarno Hatta International Airport sekitar jam 1 pagi WIB. Setelah melewati pos imigrasi, scanning barang sebagainya, kami segera menuju ke bandara domestiknya. Oh senang sekali aku bisa ada di negeri tercinta ini. Bisa pakai internet di hp tanpa harus mengandalkan wifi, saat melihat arloji langsung tahu waktu pada saat itu, tanpa harus berpikir, jam berapa waktu sesungguhnya di lokasi kami berada hahahaha....
Karena saat itu sudah sekitar jam 2.30 pagi, menurut security, free shuttle bus yang biasanya banyak singgah untuk mengantar penumpang dari international ke domestik, sudah jarang ada, baru sekitar jam 4 akan mulai banyak lagi. Jadilah kami menyewa 2 buah mobil Avanza untuk mengantarkan kami berdelapan beserta barang bawaan kami yang sangat banyak ini, ke bandara domestik. Itu pun ternyata dibayar semuanya oleh Ko Singgih. Sesampai di bandara domestik, antrian di terminal 1C sudah panjang dan mengular di luar. Dan harap maklum karena sudah sampai di Indonesia, banyak orang yang tanpa malu dan sungkan menyerobot antrian. Hmmmm... sangat berbeda sekali dengan pengalaman selama 2 minggu terakhir di negeri orang. Kalau kata Ko Singgih, kalau di Singapura justru amat sangat teratur dan patut diacungi 2 jempol dalam hal mengantri.
Setelah tiba giliran kami, barang discan semua, dan ternyata ransel yang dibawa suamiku dicurigai membawa "sesuatu". Ransel tersebut dibongkar seluruh isinya sampai berantakan semua, dan ternyata yang dipermasalahkan adalah cokelat bubuk di dalam kemasan kaleng, yang sebagian isinya juga ternyata tumpah :(
Saat mengepak kembali, karena terburu-buru, tas tersebut malah jebol hiks hiks.... untung kami melihat ada pos packing yang menggunakan cling wrap, jadi kami bungkus ulang tas tersebut supaya isinya tidak berserakan. Biayanya Rp. 50.000,- Setelah itu baru kami check-in di counter yang sudah ditentukan. Setelah selesai semua, kami berjalan menuju ke Gate yang ditentukan, dan jam 4.15 pagi, pesawat Citilink kami dengan kode penerbangan QG 815 berangkat menuju ke Surabaya.
Akhirnya, sekitar jam 5.30 pagi, kami mendarat di Juanda International Airport. Setelah mengambil semua barang bagasi, kami bertiga berpisah dan bersalaman dengan Ko Singgih, kami sangat berterima kasih dan bersyukur ada yang menemani di saat-saat berat dan penuh tekanan kemarin.
Keluar dari bandara, kami bertiga sudah ditunggu oleh kakak kandungku yang tinggal di daerah Waru, Sidoarjo.
Kisah selanjutnya mungkin sudah tidak relevan dengan tema traveling yah... tapi kami bertiga sudah sangat senang ada di Surabaya, wilayah yang tidak asing lagi bagi kami. Nanti malam kami akan pulang dengan kereta api Mutiara Timur jam 22.00, dan akan sampai di kota tempat tinggal kami, Banyuwangi, jam 4.25 esok hari. Terbayang aksi membersihkan abu di rumah dan membereskan barang besok yang pasti melelahkan hehehehe....
Perjalanan ini bagi kami dulu hanya merupakan impian saja, namun pada akhirnya bisa jadi kenyataan. Kami hanya orang-orang biasa, dari kota kecil, yang ingin melihat dunia luar.
Kami merencanakan perjalanan ini selama 1 tahun penuh, mulai mengamati harga tiket, membaca blog orang-orang yang pernah ke NZ atau pernah menggunakan campervan di sana. Namun demikian, ada saja yang meleset dari perkiraan dan perhitungan, dalam hal ini faktor alam yang tidak dapat diduga.
Buat kalian semua yang masih bermimpi ingin pergi ke tempat yang diinginkan, wujudkanlah mimpimu semua dalam bentuk doa, niat baik, dan usaha. Dalam hal ini kami ditambah faktor nekat hahahaha....
Sebelum ini kami hanyalah katak dalam tempurung yang sudah berada dalam zona nyaman dan takut untuk keluar dari tempurungnya (terutama aku), tapi kami sudah menghabiskan total 17 hari di 3 negara, NZ, Australia, dan Malaysia (walau hanya di bandaranya). Dan kami yang belum pernah naik pesawat sebelumnya, kini sudah "berkeliling" di 9 bandara dengan 7 kali penerbangan selama itu hehehehe.... Setidaknya kami sedikit banyak bisa mengerti sekilas karakter orang-orang yang ada di 3 negara tersebut.
Semoga tulisan-tulisanku selama ini bisa menginspirasi kawan semua agar bisa mewujudkan mimpi. Kita hidup hanya satu kali lho.... jangan sampai kita menyesali hidup kita yang singkat ini.
Sedikit saran tambahan, apalagi seperti kami yang tidak berpengalaman ini, sering-seringlah berinteraksi dengan orang lain, baik itu penduduk setempat atau bukan. Kadang kita mendapatkan persahabatan dari orang yang tidak kita kenal, dan kadang kita mendapat bonus informasi menarik atau hal-hal yang perlu diketahui, yang sebelumnya kita tidak tahu.
Jangan takut atau malu bertanya. Suamiku yang bahasa Inggrisnya paling pas-pasan pun, tidak malu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kadang orang yang diajaknya bicara bingung, tapi pada akhirnya bisa lancar juga hahahaha... Apabila niat kita baik, niscaya dipertemukan dengan orang-orang yang baik pula ^_^
Selain itu, sekarang ini internet sangat mudah digunakan di mana-mana. Jangan malas mencari, gunakan Google Search atau Google Map untuk apa saja. Kalau kata teman suamiku Cokbun, Google sekarang ini sudah bukan lagi noun (kata benda), tapi verb (kata kerja). So, google anything you want to know. Kalau pakai Google Map terus nyasar, ya anggap saja bonus pengalaman baru hahahaha....
Saat ini jam 17.15 sore di rumah kakak tercinta di Waru, Sidoarjo, matahari mulai meredup, suhu 29 derajat Celcius, dan aku pamit dulu ya...
Mungkin ini akan jadi catatan terakhirku, sampai kami tiba di rumah.
Terima kasih banyak atas dukungan semuanya selama ini... dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih, terima kasih, dan terima kasih (づ ̄ ³ ̄)づ(づ ̄ ³ ̄)づ
To be continued.......
To be continued.......
No comments:
Post a Comment