THE ONE TRIP THAT CHANGED MY LIFE FOREVER (CATATAN PERJALANANKU KE NEW ZEALAND)
Day 12: Senin, 6 Juli 2015
Semalam suami tercinta sudah tidur jam 21.30 di dalam selimut dan kasurnya yang hangat. Yang tadinya kedinginan, setelah masuk ke dalam electric blanket yang hangat, malam hanya tidur pakai celana pendek, malah selimut yang 2 lapis dilepas 1. Aku tidur sekitar jam 22. Kemarin memang cukup melelahkan buat kami. Putriku selama perjalanan di campervan banyak tidur, jadi entah tidur jam berapa semalam hehehehe... katanya sih jam 23 malam. Aku sendiri sempat beberapa kali terjaga.
Pagi tadi aku bangun jam 5.30, lalu menyiapkan sarapan. Pagi ini aku masak untuk bekal, berupa nasi goreng dengan daging domba dan telur yang tersisa 2 butir. Memasaknya pun penuh perjuangan karena sambil kedinginan. Suhu pagi tadi 0 derajat Celcius. Jika keluar kamar, uapnya tebal sekali yang keluar dari mulut atau hidung. Setelah selesai sarapan, kami mandi, lalu berkemas-kemas untuk ke bandara. Tidak terlalu terburu-buru sih, sambil nyantai, karena masih cukup banyak waktu. Aku kurang paham peraturan antar bandara domestik, terutama di NZ ini, namun aku berusaha tetap mengikuti peraturan penerbangan internasionalnya supaya tidak ada masalah. Semua cairan aku masukkan ke dalam koper yang akan masuk bagasi. (Ternyata untuk penerbangan domestik, ini tidak perlu dilakukan.)
Jam 8.30 pagi, kami sudah siap di kantor resepsionis, check out, dan Steve's Shuttle sudah menunggu kami. Tarifnya sama seperti kemarin, NZD 48, maaf kemarin aku lupa mencantumkan tarifnya. Per orang dihitung NZD 16, dan ini tergantung jarak juga. Dari Arcadia Motel ke bandara jaraknya sekitar 15km. Steve's Shuttle adalah semacam taxi, tapi lebih murah daripada taxi yang sesungguhnya. Kalau naik taxi bisa lebih dari NZD 60 dari Ferry Road ke bandara dan sebaliknya. Kalau naik shuttle bus, ongkosnya sekitar NZD 40, selain harus menunggu bus, kalau busnya tidak lewat di tempat yang kami tuju, kami harus menarik koper yang amat sangat berat ini. Kami mengetahui tentang Steve's Shuttle karena waktu pertama kali dijemput dari hotel menuju kantor KEA Campervan, mereka menggunakan jasa ini. Jika ada yang berminat menggunakan jasa Steve's Shuttle untuk antar jemput, bisa telepon di 0800 101021.
Catatan 2017: setelah agak "berpengalaman", jauh lebih murah naik Uber daripada shuttle. Kalau naik Uber tidak dihitung per orang, hanya jaraknya saja.
Setelah sampai di bandara Christchurch, kami segera check-in di bagian penerbangan domestik. Petugasnya sangat ramah dan membantu. Setelah itu kami melewati bagian security, petugasnya seorang pria manula yang juga sangat ramah, bahkan mengajak mengobrol sambil melakukan body scanning.
Setelah itu kami menunggu di ruang tunggu karena masih ada waktu 1 jam. Suasana di bandara ini cukup ramai, mungkin karena hari Senin dan jam kerja ya... kami menunggu sambil melihat-lihat suasana bandara Christchurch ini. Tepat jam 10 pagi, kami mulai boarding ke Gate 21, lalu menaiki pesawat jurusan Auckland, pesawat Jetstar dengan kode penerbangan JQ248. Suhu di luar masih 0 derajat Celcius selama itu, namun di ruang tunggu bandara agak hangat karena menggunakan heater.
Tepat jam 10.15, pesawat mulai bergerak. Jam 10.20, pesawat tinggal landas. Aku sudah mulai terbiasa jadi tidak terlalu takut lagi saat tinggal landas maupun mendarat. Yang ada justru perasaan excited. Mengasyikkan sekali ^_^
Jam 11.30 kami sudah mendarat di Auckland, lalu setelah mengambil bagasi, kami keluar. Ada sopir dari Super Shuttle yang sedang mangkal, dan kami menggunakan jasanya untuk mengantar kami ke Auckland Kiwi Airport Motel di McKenzie Street.
Karena belum waktunya check-in, kami menitipkan barang terlebih dahulu, lalu jalan-jalan di sekitar motel. Ada banyak hotel, motel, motor lodge, sewaan mobil, health care, dan sederetan toko dengan jarak 10-15 menit berjalan kaki. Kami membeli es krim dan cokelat di Airport Food Market, lalu mampir di Bake Haven Cafe di sebelahnya. Kami memesan Fish n Chips dan Big Cappucino senilai NZD 18. Fish n' chipsnya lebih mahal, dan rasanya masih lebih enak yang kemarin beli di kedai hehehehe...
Di daerah Mangere ini sepertinya banyak sekali pendatang, toko-tokonya maupun tamu-tamunya, banyak sekali orang-orang Asia (wajah-wajah India/Pakistan), maupun pendatang dari Fiji.
Di Auckland ini suhunya sekitar 14 derajat Celcius siang ini, jadi tidak sampai membuat menggigil seperti di Christchurch kemarin. Kami nongkrong di Bake Haven cafe ini sampai sekitar 13.40, lalu kembali ke motel untuk check-in. Di sini tarifnya per malam NZD 110 untuk 3 orang. Kami sudah book lewat booking.com untuk 2 malam.
Kami diberi kamar untuk 3 orang, dengan 1 queen size bed dan 1 single bed. Kamar mandinya bersih, ada wastafel, shower room, dan toilet, semua dalam satu ruangan. Ada hairdryer di dalam lemari di bawah wastafel. Ada kitchenette juga, kompor, kitchen sink, kulkas, microwave, toaster, water heater, peralatan memasak dan peralatan makan yang cukup lengkap, garam, dan complimentary teh, kopi, gula dan susu yang cukup banyak. Kamarnya cukup luas, dan ada 2 heater. Heater utama yang seperti AC dan heater kedua yang model kipas angin. Cukuplah untuk menghangatkan kamar kami malam ini. Secara keseluruhan, worth the price dan recommended juga.
Setelah selesai berbenah, kami mandi, lalu bersiap-siap. Sore ini kami janji bertemu dengan teman suamiku yang tinggal di Auckland.
Jam 16.00, kami keluar dari motel menuju ke pemberhentian bus. Jaraknya sekitar 5-10 menit berjalan kaki. Rasanya cukup lama kami menunggu, sampai jam 16.20, bus nomor 334 yang kami tunggu, tiba juga. Selama menunggu, kami banyak bercanda supaya tidak bosan menunggu. Per orang biayanya NZD 2.5, jadi total NZD 7.5. Bus kami berhenti di daerah Onehunga setelah sekitar 10 menit. Setelah itu kami agak bingung menanti bus selanjutnya. Semestinya kami menuju ke Ellerslie Train Station. Ada seorang pria tua yang sangat baik hati membantu dan menjelaskan rute bus beserta petanya kepada kami. Kami disarankan naik bus 312. Tidak lama kemudian, bus 312 datang, tapi pada waktu kami menjelaskan tujuan kami, sopirnya yang wanita paruh baya, menolak sambil setengah mengomel bahwa rutenya beda dari yang kami tuju.
Wah setengah kecewa kami turun lagi. Pria tua yang tadi masih di sana, lalu dia bilang mungkin bus 312 yang barusan ada perubahan rute karena jam yang sudah sore. Katanya beliau hapal betul jalur bus, dan harusnya bus tersebut bisa mengantar kami. Lalu beliau kembali menjelaskan rute bus beserta alternatifnya. Semua bus yang lewat di situ akan menuju New Market, katanya. Akhirnya jam 17.05, kami bersama pria tua tersebut sama-sama naik bus 503. Biayanya NZD 4.5 per orang. Pria tua yang baik hati tersebut turun lebih dulu, dan kami turun di daerah New Market. Sepanjang perjalanan berjejer banyak sekali toko-toko, besar dan kecil. Lalu lintas tampak ramai tapi tidak sampai macet.
Wah di sana banyak sekali toko-toko fashion/merk terkenal. Banyak juga Indian Food, Thai Food, Chinese Food, dan masih banyak lagi.
Aku dan putri tercinta berjalan di sekitar untuk melihat-lihat suasana sambil memotret sana-sini. Tiba-tiba ada seorang yang tampaknya seperti turis China mengajak aku bersalaman. Karena sungkan, aku beri jabatan tangan. Lalu dia bilang "Richard". Eeehhhh.... ternyata dia inilah teman suamiku yang kami tunggu hehehehe... Kami bertiga sebetulnya tidak pernah mengenalnya secara langsung. Richard, panggilan akrabnya Cokbun, adalah adik kelas suamiku semasa SMA. Mereka sebetulnya tidak saling mengenal, tapi persaudaraan di SMA suamiku memang sangat kuat. Jadi biarpun sebetulnya tidak kenal pun, bisa jadi seperti saudara hehehehe... lalu jam 17.25 kami mengobrol sebentar, lalu kami diajak ke Mac's Brewery, sebuah bar di dekat situ sembari menunggu istri Cokbun yang masih belum pulang dari tempat kerjanya. Kami minum bir berempat, habis 1 pitch besar hahahaha.... padahal aku dan suami kurang suka bir sebetulnya. Tapi lumayan menghangatkan badan hehehehe....
Sementara itu ada seorang pria tua yang menyapa, yang akhirnya gabung satu meja dengan kami. Orangnya lucu dan ramah. Kami masih mengobrol sampai kemudian istri Cokbun datang. Ternyata namanya sama dengan aku, Irene hehehehe...
Lalu kami pergi meninggalkan Mac's Brewery, dan naik mobil kami diajak ke Porter House, di Aylesbury Street, Pakuranga, tempat makan steak yang elegan. Masing-masing kami memesan menu yang kami inginkan, ditambah red wine. Menu makanan dan minuman di tempat ini cukup mahal. Berkisar NZD 30-45. Rasanya enak (apalagi gratis hahahaha), dan porsinya termasuk besar bagi kami. Sembari makan, kami mengobrol dan bercanda, berkisah tentang pengalaman kami. Kami makan sampai kekenyangan sekali. Lalu kami diajak berkunjung ke rumah Cokbun dan istrinya di daerah Howick. Kira-kira 10-15 menit naik mobil, kami sampai. Rumahnya indah, cantik dan menyenangkan sekali... lokasinya agak di pinggir kota, tapi sungguh menyenangkan.
Aku, putri tercinta dan Irene, menghabiskan 1 botol wine lagi hahahaha... lama kami mengobrol sana-sini. Kata Cokbun, pada saat kami menginap malam pertama dengan campervan, suhunya mencapai -20 derajat Celcius di daerah Omarama lhooo.... wow... untung kami bisa survive malam itu tanpa heater sama sekali hahahaha...
Tidak terasa waktu berlalu, dan kami diantar kembali ke motel sekitar jam 10.30. Masih dibekali sebotol wine, pula ^_^
Hari ini sungguh luar biasa sekali. Kami bertemu dengan banyak orang-orang yang baik, terutama Cokbun dan Irene, bapak tua yang ada di halte bus, dan bapak tua di Mac's Brewery. Hari ini aku sangat senang. Walaupun naik bus kota membingungkan dan mungkin nyasar kesana kemari, tapi kami sangat menikmatinya.
Sekarang jam 12 malam, suhu 11 derajat Celcius tapi terasa seperti 5 derajat Celcius karena hujan yang cukup deras sedang mengguyur Auckland saat ini, aku agak teler dan sangat mengantuk serta lelah. Aku pamit undur diri dulu, sahabat semua... terima kasih telah membaca kisah kami yaaaa /'-')/ /'-')/ /'-')/
To be continued.......
To be continued.......
No comments:
Post a Comment