THE ONE TRIP THAT CHANGED MY LIFE FOREVER
(CATATAN PERJALANANKU KE NEW ZEALAND)
Rabu, 24 Juni 2015
Pukul 12 siang
WITA, kami sudah tiba di Ngurah Rai International Airport, Denpasar,
diantar oleh pihak Harris Hotel (fasilitas ini juga gratis, dipesan
sehari sebelumnya).
Setelah antrian
yang cukup panjang, kami menjalani proses check-in untuk penerbangan
internasional kami yang pertama kali. Kami sudah sempat web check-in,
jadi tidak ada kendala sama sekali. Setelah itu kami menuju ke bagian
security dan imigrasi.
Sepertinya kami satu-satunya keluarga Asia yang akan ada di pesawat ini hehehehe…. Yang lainnya rata-rata berkulit putih, mungkin kebanyakan warga Australia yang hendak pulang ke negaranya.
Setelah sehari sebelumnya kami berada di Bandara Blimbingsari dengan hanya satu ruang tunggu yang bisa dibilang kecil, memasuki Ngurah Rai International Airport ini rasanya wow banget. Sepanjang jalan menuju boarding Gate, banyak sekali duty free shop yang kami lewati, dengan berbagai macam jenis barang yang ditawarkan, mulai makanan, minuman, minuman beralkohol, parfum, kosmetik, dan berbagai produk bermerk lainnya. Aku sempat membeli satu botol Ballantine 1 liter dengan harga yang sangat murah, hanya Rp. 297.000,- saja.
Di Ngurah Rai International Airport ini, barang-barang duty free yang kita beli akan diantarkan ke boarding Gate dan dibagikan saat kita akan boarding ke dalam pesawat.
Suami dan putriku sempat makan siang di salah satu gerai yang kami jumpai pertama kali, yakni Two Tigers. Jujur saja, awalnya kami bertiga tidak tahu kalau masih banyak tempat makan, café, dan toko yang akan kami lewati sepanjang menuju Gate tujuan kami, jadi pertama melewati tempat makan, suami dan putriku makan siang di sana. Dua porsi mie seharga Rp. 200.000,- dengan rasa standar dan cukup sedikit porsinya (kata suami lebih kenyang makan Indomie hahahahaha). Setelah berjalan lebih jauh baru kami tahu bahwa masih banyak sekali resto, café dan tempat-tempat makan lain yang harganya lebih reasonable, dengan tampilan yang lebih menarik pula.
Sembari berjalan dan melihat-lihat, kami tiba di Boarding Gate 9. Sekitar pukul 14.00 WITA, kami mulai boarding ke pesawat. Pukul 14.45 WITA, pesawat Jetstar JQ Z44 yang kami naiki, lepas landas dari bandara Ngurah Rai di Denpasar menuju Melbourne dengan jarak 4.533 km. Lagi-lagi perasaan mengharu-biru itu menghinggapi diriku pada saat tinggal landas…. lebay ya…. hahahaha….
Pesawat yang kami naiki ini adalah Boeing 787 yang dijuluki Dreamliner. Pesawatnya besar, nyaman, dengan layar TV kecil di bagian belakang tempat duduk penumpang di depan kami. Baru terbang beberapa menit saja, sudah tercapai ketinggian 5.648 mdpl dengan kecepatan 735 km/h. Pukul 15.20 WITA, pesawat sudah berada di ketinggian 10.820 mdpl dengan kecepatan 916 km/h. Pesawat terbang stabil di ketinggian 41.000 kaki, dengan kecepatan 909 km/h. Total lama perjalanan sekitar 5 jam. Semua data penerbangan ini bisa diketahui dengan memantau layar touchscreen yang ada di depan kita.
Kami mendapatkan paket makanan sesuai yang kami pesan online sebelumnya. Masih ditambah bonus es krim dan roti pula hehehe…. Untuk soal rasa, standar lah, lumayan untuk mengganjal perut kami bertiga masing-masing. Suami dan putriku pun bisa menikmati film-film yang disuguhkan pada layar yang tersedia. Aku sendiri lebih banyak memantau sudah sejauh mana penerbangan kami lewat layar di depanku, atau main game di HP. Bagi penumpang yang tidak membeli layanan multimedia, selain bisa memantau penerbangan, juga ada beberapa film dokumenter yang bisa ditonton.
Tepat pukul 22.00 waktu Melbourne (GMT+10), pesawat mendarat sempurna di Tullamarine International Airport, Melbourne. Kami langsung menuju bagian International Transfer, melewati security, pemeriksaan barang bawaan, setelah itu menuju Gate keberangkatan pesawat selanjutnya. Karena kami booking tiket Jetstar ini dalam satu booking code, semua bagasi diurus oleh pihak maskapai, dan kami tidak perlu melewati bagian imigrasi. Karenanya, sewaktu di pesawat kami tidak perlu mengisi formulir declare dan lain-lain yang dibagikan oleh para pramugara.
Selama menanti di Gate yang ditentukan, kami sempat melihat-lihat keadaan sekitar dan sempat ke toilet. Nah di dekat toilet inilah ada kran untuk minum seperti yang sering aku lihat di film-film. Walaupun agak-agak norak, kami sempat minum dari pancuran air minum tersebut, dan mengisi wadah minum air mineral untuk minum lagi sebelum boarding ke dalam pesawat.
Tidak terlalu lama kami menunggu, lalu kami boarding. Pukul 23.30 GMT+10, pesawat berangkat dari Melbourne menuju Christchurch. Perjalanan mulus dan tanpa hambatan. Di luar jendela gelap karena malam hari, hanya tampak lampu-lampu pada saat akan tinggal landas dan mendarat.
Pesawat yang kami naiki kali ini adalah Airbus A320 yang lebih kecil dari Dreamliner yang kami naiki sebelumnya. Tempat duduknya agak lebih sempit, tapi masih cukup nyaman. Layanan multimedia diberikan dalam bentuk iPad + headphone. Di penerbangan ini, aku sempat tertidur sekitar 1,5 jam. Aku berusaha tidur agar sesampai di tujuan tidak terlalu lelah.
To be continued.......
To be continued.......
No comments:
Post a Comment