THE ONE TRIP THAT CHANGED MY LIFE FOREVER (CATATAN PERJALANANKU KE NEW ZEALAND)
TIPS & TRIK TRAVELLING DI NEW ZEALAND
Dalam tulisan kali ini, aku akan menyampaikan beberapa point yang aku rasa cukup penting untuk diketahui apabila ada yang ingin bepergian ke New Zealand. Rangkuman ini kutulis berdasarkan pengalamanku, suami dan putri ABG-ku saat mengunjungi South Island, New Zealand bulan Juni-Juli 2015 lalu.
Beberapa hal yang ingin aku sampaikan:
- Sebisa mungkin, belilah tiket pesawat jauh-jauh hari sebelumnya, karena biasanya akan lebih murah dibanding kita beli tiket mendekati hari H. Waktu paling baik untuk memesan tiket biasanya 4-5 bulan sebelumnya, namun terkadang kurang dari itu juga bisa, seandainya ada promo khusus.
Waktu itu aku menggunakan maskapai Jetstar dan puas dengan pelayanannya. Bagi yang mengikuti cerita kami waktu itu, refund oleh penerbangan yang dibatalkan, benar-benar kembali uang dalam jangka waktu 14 hari setelah tanggal dibatalkan. Hanya saja baru aku ketahui sebulan kemudian pada saat tagihan kartu kredit masuk, karena refund berupa cash, dimasukkan ke tagihan kartu kredit (jadi tagihannya malah terpotong sejumlah uang tiket). Aku tidak menyangka, karena tadinya dijanjikan hanya berupa travel voucher. Bravo Jetstar ^_^
- Untuk pengurusan VISA, kami menggunakan jasa travel agent Dwidaya Tour. Jadi kami mengurus VISA terlebih dahulu pada bulan Maret 2015, dan membeli tiketnya baru Mei 2015. Paspor kami bertiga masih kosong karena memang belum pernah ke mana pun di luar Indonesia, namun langsung terkabul VISA-nya. Yang penting semua syarat yang dibutuhkan terpenuhi. Waktu itu biaya pengurusan VISA sebesar Rp 2.300.000,- untuk 3 orang. Suami (kepala keluarga) dihitung Rp 2.000.000,- sedangkan aku dan putriku masing-masing sebesar Rp. 150.000,-
NB: catatan dari tahun 2017: sebetulnya VISA New Zealand aplikasinya bisa untuk sekeluarga (dalam 1 KK), sehingga jika apply langsung justru hanya sebesar 1 orang saja biayanya (kepala keluarga). Tidak ada tambahan untuk anggota keluarga lainnya. Ini karena menggunakan jasa travel agent, sehingga kena biaya per orang.
- Usahakan mempersiapkan rencana perjalanan (itinerary) jauh-jauh hari sebelumnya. Cari tahu dengan membaca-baca blog orang, atau search di Google. Jangan malas mencari informasi di internet. Google sekarang ini sudah bukan lagi noun (kata benda), tapi verb (kata kerja). So, google anything you want to know. Kalau di tempat asing, pakai Google Map terus nyasar, ya anggap saja bonus pengalaman baru hahahaha....
Kami merencanakan perjalanan ini selama 1 tahun penuh, mulai mengamati harga tiket, membaca blog orang-orang yang pernah ke New Zealand atau pernah menggunakan campervan di sana. Namun demikian, ada saja yang meleset dari perkiraan dan perhitungan, dalam hal ini faktor alam yang tidak dapat diduga.
Siapkan tabungan yang mencukupi, untuk perjalanannya sendiri dan untuk cadangan, kalau-kalau ada hal-hal mendadak yang membutuhkan biaya lebih. Untuk tiket pesawat, sedikan minimal 10 juta per orang PP. Bisa dapat lebih murah kalau pas promo, tapi pada umumnya kisaran segitu. Nah, karena tiketnya mahal, rugi kalau di New Zealand hanya beberapa hari. Usahakan siapkan waktu yang cukup panjang untuk berlibur di sana. Terutama bagi yang suka dengan alam, 2 minggu akan berlalu terlalu cepat. Bagi aku pribadi, kalau mau menjelajah South Island betul-betul, mungkin butuh waktu 1 tahun sendiri hahahaha….
NB: catatan dari tahun 2017: akhir Februari 2017 lalu, kami berangkat ke NZ lagi, pulang akhir Mei 2017. Tiket per orang hanya Rp 4.000.000,- return. Berangkatnya sekitar 2.2jt dan pulangnya 1.7jt. Belum include entertainment, makan, dan bagasi ya...
- Bagi yang sering bertanya soal budget, aku ingin menyampaikan, budget hendaknya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Orang yang pendapatannya 1 juta per bulan akan berbeda budgetnya dengan yang pendapatannya 5 juta atau 100 juta per bulan. Yang pasti pengeluaran kami terbesar untuk beli tiket pesawat. Untuk transportasi, makan, dan penginapan, tergantung gaya hidup dan kebutuhan kita sendiri. Masing-masing orang juga berbeda orientasinya.
- Alam di South Island jauh lebih indah daripada North Island. Aku tidak bilang North Island kurang indah, namun di South Island cenderung lebih sepi, lebih dingin, dan lebih liar. Bagi yang suka alam akan lebih memlih South Island. Kalau hanya sekedar jalan-jalan, North atau South sama bagusnya kok.
- Berhubung di New Zealand segalanya sangat indah, sediakan memory kamera yang banyak atau besar ya… bawa laptop juga boleh, untuk backup data fotonya. Kami bertiga menghabiskan sekitar 76GB untuk foto-foto di sana, dengan 1 kamera dan 3 buah HP hehehehe….
- Suka atau tidak suka, mulai dari Australia sampai New Zealand, di dalam toilet tidak ada toilet shower. Hanya ada tissue saja. Jadi yang tidak terbiasa, harus membiasakan diri, kecuali seperti kami saat itu waktu sudah di campervan, karena di campervan disediakan ember, kami bawa-bawa ember ke toilet hahahaha….
Bisa diakali dengan menggunakan botol air mineral yang diberi lubang di tutupnya, lalu dibawa ke mana-mana (pengalaman tahun 2017 hahahaha...)
- Colokan listrik di New Zealand berbeda dengan di Indonesia. Di sana digunakan colokan listrik dengan 3 lubang. Gambarnya bisa browse di Google ya. New Zealand dan Australia menggunakan colokan listrik yang sama. Sebaiknya membawa dari rumah jika bisa, tapi kalau tidak ada yang jual, bisa dibeli di negara tujuan, hanya saja agak mahal harganya hehehehe…..
- Penduduk di New Zealand pada umumnya ramah dan informatif. Seringkali mereka menyapa kita terlebih dahulu. Jangan malu atau takut bertanya kepada penduduk lokal. Sering-seringlah berinteraksi dengan orang lain, baik itu penduduk setempat atau bukan. Kadang kita mendapatkan persahabatan dari orang yang tidak kita kenal, dan kadang kita mendapat bonus informasi menarik atau hal-hal yang perlu diketahui, yang sebelumnya kita tidak tahu. Jangan takut atau malu bertanya.
- Produk-produk yang wajib dibeli/dicicipi saat di New Zealand: (catatan tambahan: NZ$1 sekarang ini berkisar Rp. 9.000,-)
Daging.
Produk daging di New Zealand merupakan salah satu produk daging terbaik di dunia. Untuk daging, tidak perlu harus makan steak di restoran, kita beli saja daging domba (ini yang paling enak menurut aku) di supermarket, lalu kita masak sendiri. Cari yang ada tulisan VALUE, biasanya diskon atau lebih murah. Menurut lidah kami, yang saat itu sempat ditraktir steak di sebuah restoran yang cukup mahal oleh teman (per porsi paling murah NZ$ 30), justru lebih enak beli daging yang dimasak sendiri daripada yang makan di restoran hehehehe…. Daging sapinya juga juara. Mantap pokoknya. Pilihan jenis daging domba/sapinya macam-macam. Kalau jeroan jauh lebih murah. Harga daging bisa dibilang lebih murah daripada beli daging di sini. Harga daging domba sedikit lebih murah daripada daging sapi. Kalau mau yang mudah dimasak, pilih yang sudah dipotong kecil-kecil, bisa dimasak apa saja dengan mudah.
Produk dairy (susu, keju, butter)
Untuk produk dairy, bisa dibeli di supermarket setempat yang terdekat. Aku biasanya pilih yang murah saja (biasa ibu-ibu), namun kualitas dan rasanya sudah top banget kok. Merk Homebrand/Value biasanya cukup murah. Kalau untuk dikonsumsi dalam waktu dekat, cari yang diskon (biasanya mendekati expired namun kualitas masih OK). Sebagai gambaran, waktu itu kami beli susu 1 liter yang harga aslinya NZ$ 3, jadi NZ$ 1,29 karena akan expired dalam 5 hari.
Untuk keju, kalau akan dibawa pulang (jenis cheddar/edam atau keju keras lain), waktu itu aku beli yang ukuran 1kg harganya NZ$ 8.99 saja. Tidak beda jauh dengan harga keju di Indonesia, namun rasanya beda. Tidak terlalu asin (kalau di sini keju identik dengan asin ya? salah tuh…), namun sangat creamy dan gurih. Waktu aku pakai membuat nugget dan produk olahan lain, rasa dan aromanya jauh lebih enak dibandingkan biasanya.
Untuk butter, susah-susah gampang kalau dibawa pulang karena sebisa mungkin harus disimpan dalam keadaan dingin. Asalkan perjalanan pulang dengan pesawat tidak sampai berhari-hari, bisa juga dibawa. Waktu itu aku bungkus kembali dengan plastic seal, sampai di rumah masih bagus dan tidak berubah kondisinya, hanya sedikit lembek. Sampai di rumah disimpan di kulkas dan bisa diolah jadi apa pun ^_^
Telur.
Wah telur di New Zealand juga berbeda. Kuningnya berwarna oranye, dan rasanya sangat gurih. Putriku sampai tiap hari kalau bisa minta telur mata sapi tiap kali makan hehehehe… Kalau di supermarket biasanya ada kemasan isi 6, 10, 12 dst. Kalau ingin murah, beli di town centre market, bisa dapat harga NZ$ 8 tapi isinya 30.
Salmon
Produk salmon di New Zealand enak sekali. Dagingnya lembut dan gurih. Harga salmon agak mahal, namun setara sekali dengan rasa dan kenikmatannya. Tidak harus membeli salmon di salmon farm yang terkenal, bisa beli fillet salmon di supermarket, tetap enak banget kok. Dimasaknya dengan butter saja menggunakan wajan, sudah enak sekali. (Kami bertiga kurang suka produk ikan yang dimakan mentah hehehehe)
Fish n Chips
Apa itu Fish n Chips? Fillet ikan yang digoreng tepung hingga garing dan renyah sekali, disajikan dengan kentang goreng. Terkadang diberi salad juga, tergantung penjualnya. Kalau bisa belilah di kedai biasa, rasanya justru lebih enak dan lebih murah. Waktu itu untuk paket NZ$ 9, kami mendapatkan 2 potong ikan yang besar-besar, kentangnya banyak sekali, salad sayur, dan dua buah telur mata sapi. Kami makan seporsi bertiga sampai kekenyangan hehehehe...
Cokelat
Untuk oleh-oleh, untuk camilan di perjalanan, jangan sampai tidak membeli produk berbahan cokelat di New Zealand. Untuk cokelat batangan, ada Whittakers dan Cadbury yang paling ngetop. Harga berkisar NZ$ 2-3 ukuran besar (190-250 gram) dengan berbagai varian rasa. Cocok buat oleh-oleh. Ada juga Whittakers yang kecil-kecil ukuran 50 gram harga NZ$ 0.99.
Selain itu aku pernah membeli pretzel berbalut cokelat, belinya ditimbang. Ternyata rasanya juga enak banget. Banyak lagi snack dari cokelat yang belinya ditimbang, dan rasanya enak-enak.
NB: catatan dari tahun 2017: Sekarang ini harga cokelat berkisar $3-5 untuk yang besar. Kalau diskonan bisa di bawah $3.
Wine
Di New Zealand terdapat banyak produsen wine. Harga wine sangat murah, mulai dari yang termurah NZ$ 7-8. Kadar alkohol rata-rata 12.5%. Jenisnya sangat bermacam-macam. Bisa coba beberapa merk untuk membandingkan rasanya. Enak-enak kok ^_^
Produk sayur mayur dan buah-buahan di New Zealand juga sangat fresh dan menggoda. Rajinlah makan buah dan sayuran selama di sana agar kondisi tubuh kita tetap sehat dan fit untuk perjalanan dari hari ke hari.
Kalau bisa sempatkan juga mencicipi TipTop Ice Cream. Waktu itu kami beli hanya 1 buah saja dimakan bertiga, rasa Meltdown Bikkie, harganya NZ$ 3.49. Enak sekali lho… hehehehe…
NB: catatan dari tahun 2017: Kalau mau mantap, belilah ice cream di dairy store (toko kelontong seperti Indomaret), bisa beli per scoop, dengan macam-macam rasa, dan jauh lebih murah daripada beli yang di dalam kemasan.
Semua produk di atas bisa dibeli di supermarket pada umumnya. Supermarket termurah di sana adalah PAKn'SAVE, tapi tidak selalu ada di kota-kota kecil. Pilihan kedua adalah Countdown, lalu New World, baru yang lainnya. Selisih harganya tidak terlalu banyak kok, kecuali kalau belinya dalam jumlah besar hehehehe….
Oya, dalam cuaca winter, bagi yang tidak dilarang, bisa minum alkohol yang banyak dijual di mana-mana. Bahkan di kota kecil pun ada toko liquor. Harga jauh lebih murah dibandingkan di sini, dan yang pasti barang original.
- Jika menetap di kota besar seperti Auckland atau Christchurch, biasanya ada town centre yang tersebar di berbagai daerah. Waktu itu kami hanya sempat mengunjungi Mangere Town Centre di pinggiran Auckland. Belanja di town centre akan lebih murah dibandingkan belanja di supermarket. Sayang kami baru tahu pada saat hari-hari terakhir di sana. Kualitas barang juga bagus. Segala macam kebutuhan pun ada. Bahan makanan, pakaian, aksesoris untuk oleh-oleh, liquor, tempat-tempat makan, tempat mengisi pulsa, pokoknya lengkap untuk kebutuhan sehari-hari. Ibaratnya kalau di Indonesia seperti pasar tradisional deh.
- Apabila memungkinkan, memasak makanan kita sendiri akan jauh lebih murah daripada selalu membeli makanan jadi. Kalau budget berlebih tidak masalah sih, makan di restoran setiap hari tidak apa-apa, tapi kami waktu itu hanya 1-2 kali membeli masakan jadi, sisanya masak. Bumbu-bumbu bisa membawa sendiri dari rumah, seperti saus sambal, kecap, garam, lada, gula, dsb.
- Apabila memungkinkan, menjelajah New Zealand lebih menyenangkan dengan campervan/motorhome. Jika tidak bisa, minimal sewa mobil. Kita bisa memilih sendiri rute yang kita inginkan. Tempat-tempat yang sudah mainstream memang sungguh indah seperti kata banyak orang, tapi lebih banyak lagi tempet-tempat anti mainstream yang tersembunyi dan tidak kalah indahnya. Di sepanjang jalan cukup banyak rambu yang mengarahkan ke suatu tempat. Kalau waktunya mencukupi, jelajahi semua. Tidak perlu takut nyasar. GPS di New Zealand sangat akurat. Aku juga agak menyesal karena ternyata banyak tempat-tempat indah yang terlewatkan karena hari-hari pertama di campervan belum terlalu paham rambu di sana.
Untuk campervan atau mobil sewaan, silakan search di Google. Ada banyak yang menyediakan jasa rental ini. Untuk campervan, kemarin kami menggunakan KEA, dengan tarif NZ$ 148 per hari (sudah diskon 40%). Ada merk lain juga seperti MAUI, Britz, dan Jucy (dua terakhir ini yang paling banyak terlihat sepanjang kami di sana).
- Hal lain tentang mengemudi di New Zealand: hampir tidak ada traffic light kecuali di kota-kota yang padat kendaraannya. Di sana, yang menjadi rambu utama adalah GIVE WAY. Berikan jalan pada kendaraan dari sisi kananmu. Sangat mudah. Mengemudi juga posisi sopir sama seperti di Indonesia, jadi harusnya tidak banyak kendala. SIM pun bisa menggunakan SIM A dari Indonesia. Kalau ada versi translate ke bahasa Inggris lebih baik.
Rambu lalu lintas sangat jelas, mengenai batas kecepatan, ada perbaikan di jalan, jalanan licin, dsb. Yang pasti, PATUHILAH rambu yang ada. Di New Zealand, peraturan ada untuk diaati, tidak seperti kebanyakan peraturan di sini, yang umumnya dibuat untuk dilanggar :v
Perlintasan kereta api juga jarang yang diberi pagar seperti di sini. Hanya ada rambu STOP, dan rambu yang menyuruh kita lihat kanan kiri untuk memastikan tidak ada kereta yang akan lewat.
Di jalan-jalan antarkota atau antarwilayah, pada umumnya kendaraan tidak akan melewati kita walaupun sepi. Mereka baru berani melewati kita saat di jalur khusus (passing lane).
- Daripada menginap di hotel, lebih baik motel, atau kalau sekarang bisa pakai aplikasi Air BnB, di mana kita bisa mencari tempat-tempat menginap yang murah. Pada umumnya di sana semua serba bersih, serba teratur, jadi relatif menyenangkan semua. Sayang aku baru menginstall Air Bnb awal bulan ini, jadi waktu itu kami menginap di hotel, tarifnya selalu lebih dari 1 juta untuk 3 orang. Bagi yang menyewa campervan, menginap di holiday park sangat aman dan nyaman. Tarif bervariasi antara NZ$ 14-25 per orang per malam saat kami ke sana kemarin. Biasanya ada shared bathroom dan shared kitchen yang cukup nyaman dan bersih. Kalau bukan winter dan udara tidak terlalu dingin, bisa bermalam di freedom camping ground yang tersebar di mana-mana. Lokasi-lokasi freedom camping ground maupun holiday park bisa dicari dengan beberapa aplikasi di HP. Waktu itu aku pakai aplikasi KEA New Zealand Roadtrip. Lengkap mulai cari tempat bermalam, pombensin, dump station, public toilet, groceries, hospital, dll. Bisa didownload di Google Play Store.
NB: catatan dari tahun 2017: Install aplikasi CamperMate, Camping NZ, dan WikiCamp sebelum berangkat ke NZ. Amat sangat membantu sekali.
- Segala sesuatu di New Zealand bisa dicari di Google Map, mulai pombensin, supermarket, toko-toko, tempat makan, lokasi hotel, lokasi tempat wisata, dsb. Apa yang ada di Google Map, sejauh yang aku ingat, akurat. Jadi jangan ragu-ragu menggunakan Google Map di sana.
- Selama di New Zealand, kami bertiga tidak sekali pun mencoba atraksi-atraksi berbayar, karena selain memang rata-rata cukup mahal, kami bertiga sudah sangat puas menyaksikan alamnya yang super amazing. Budget yang tersisa, kami gunakan untuk memborong oleh-oleh, karena niat dari awal memang ingin beli keju dan cokelat yang banyaaaak hehehehe…
Karena kami belum pernah ke luar negeri sekali pun sebelum ini, maka yang kami ingin lihat terutama memang salju, karenanya winter lah yang paling tepat.
- Bagi yang ke New Zealand saat winter, bawalah lotion untuk melembabkan kulit, dan lipbalm. Cuaca yang dingin dan kering membuat kulit dan bibir mudah pecah. Gunakan lotion dan lipbalm sesering mungkin. Pakailah pakaian yang bisa menghangatkan badan. Kalau ada dana lebih, bisa beli baju-baju thermal. Kami waktu itu hanya mengenakan baju kaos biasa, dan jaket tebal biasa yang bukan untuk winter, tapi bisa survive juga kok. Sarung tangan, kaos kaki, beanie dan syal juga perlu disiapkan jika akan sering berada di tempat terbuka, karena di beberapa tempat, anginnya sangat kencang dan menusuk dinginnya.
Makin muda usia, sepertinya makin cepat beradaptasi dengan cuaca dan suhu setempat. Terbukti putriku justru sudah tidak mengenakan jaket lagi selama beberapa hari terakhir, beda dengan kedua orang tuanya yang masih selalu kedinginan tiap saat ^_^
- Karena pada saat kami ke New Zealand kemarin sedang memasuki winter, suhu udara cukup dingin. Untungnya kami bertiga bisa bertahan dan tidak sakit. Usahakan sebelum pergi, kondisi badan fit, rajin berolah raga kalau bisa. Selain itu, yang terutama adalah persiapan mental. Malam pertama kami di dalam campervan, masih jetlag, kami belum tahu banyak, bermalam di lapangan salju, di tengah-tengah pegunungan salju, in the middle of nowhere, suhu -20 derajat celcius, dan tidak berani menyalakan heater karena takut kehabisan solar! Tapi kami bisa survive karena semangat, karena kebersamaan dan kehangatan keluarga hehehehe….
- Di New Zealand, hampir semua transaksi bisa menggunakan credit card, kecuali di tempat-tempat seperti takeaways, dairy store, atau di dalam town centre market. Apabila tidak ingin repot, bawa uang tunai tidak perlu terlalu banyak. Bawa credit card, di sana transaksinya aman banget kok. Tidak perlu terlalu mempermasalahkan nilai tukar bank dsb. Semua hal ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagiku, menggunakan credit card di sana sangat mempermudah segala macam transaksi dan tidak perlu bingung kebanyakan atau kekurangan bawa uang tunai.
- Point terakhir yang paling penting dariku, bagi yang ingin bepergian ke suatu tempat, teruslah bermimpi, berdoa, dan berusaha. Bagi kami bertiga, ditambah nekat hehehehe… Tetap semangat agar bisa tercapai apa yang kita cita-citakan. Apabila yang kita cita-citakan berasal dari niat yang baik, niscaya akan terpenuhi. Jangan niatnya ingin ke luar negeri untuk sekedar bisa pamer pada orang lain ya…
Aku awalnya tidak pernah bermimpi akan berani pergi ke luar negeri, mana pun itu. Tapi kini aku sudah pernah menjelajah New Zealand selama 2 minggu bersama suami dan putri tercinta, tidur di dalam campervan selama 10 hari, dalam cuaca winter pula, mengunjungi 3 negara sekaligus (New Zealand, Australia dan Malaysia akibat pesawat dicancel :v), singgah di 9 bandara, dan 8 kali naik pesawat. Such an extraordinary experince!!!
New Zealand is really heaven on earth bagi kami. Bukan hanya karena alamnya, namun juga suasana dan kedamaian jiwa yang aku rasakan saat itu, yang membuat aku ingin selalu kembali lagi ke sana. Mudah-mudahan suatu saat nanti masih diberi kesempatan lagi untuk kembali ke sana ^_^
- Aku sertakan beberapa highlight dari perjalanan kami di New Zealand 25 Juni-7 Juli 2015. Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini. Semoga bermanfaat, dan semoga berkenan ^_^
25 Juni 2015.
Papanui Road, Christchurch, New Zealand. Suasana jam 7.10 pagi. Masih gelap gulita. Suhu 3 derajat Celcius. Kami baru turun dari shuttle bus dari bandara. Berjalan kaki sejauh lebih dari 3 kilometer sambil menyeret koper besar dan menggendong ransel dan kamera di leher menuju penginapan, tapi hati luar biasa senang rasanya ^_^
26 Juni 2015.
Christchurch, New Zealand. Lokasi di kantor KEA/Maui di 10 De Havilland Way, Christchurch Airport, Christchurch .Ini adalah campervan yang menjadi rumah kami selama 10 hari. Bisa untuk 4 orang maksimal. Dimensi panjang 7.1 meter, lebar 2.25 meter, dan tinggi 3.25 meter. Tarif winter sedang diskon 40% menjadi NZ$ 148/day. Fasilitas: dapur, kamar mandi (shower dan toilet), beserta segala peralatan dapur, kompor dengan 4 mata kompor, microwave, refrigerator, peralatan makan dan peralatan masak, gelas wine, handuk, sprei, bantal, selimut, first aid kit, insurance, LCD TV, CD/DVD Player, heater, air hangat, dan lain-lain. Yah kurang lebih seperti rumah kecil yang dibawa ke mana pun kita pergi deh... ^_^
26 Juni 2015.
Christchurch, New Zealand. Lokasi di kantor KEA/Maui di 10 De Havilland Way, Christchurch Airport, Christchurch. Ini adalah sedikit gambaran di dalam campervan. Di belakangku (yang motret) adalah bangku sopir dan penumpang depan. Di atas kursi sopir, ada ruang yang cukup besar berisi kasur, bisa untuk tidur 2 orang. Kalau dari foto utuh campervan sebelumnya, yang bentuknya menjorok keluar di atas itulah ruang tidurnya. Di samping kanan dan kiriku ada sofa untuk duduk penumpang kalau campervan jalan, sekaligus yang sebelah kiri bisa untuk meja makan 4 orang. Sofa sebelah kiri juga bisa dijadikan tempat tidur kecil. Persis sebelum dapur yang tampak, terletak pintu samping campervan di sebelah kanan. Di atasnya ada LED TV dan music player (bisa untuk flash disk juga) dan CD/DVD player. Di kanan depanku, dapur dengan 4 mata kompor, bawahnya laci-laci berisi perabotan masak dan makan. Di atas tangan putriku itu kitchen sink yang bisa ditutup. Di atasnya ada microwave dan laci-laci kosong tempat menyimpan bahan makanan, juga lemari berisi heater dan mangkok plastik besar. Di bawah kitchen sink ada lemari es. Di seberang kitchen sink itulah kamar mandi. Ada toilet duduk, wastafel, dan ruang shower, lengkap dengan lemari-lemari kecil. Di kanan belakang sana, saat itu belum disusun, masih berupa meja makan dan sofa letter U. Setelah itu diubah menjadi kasur permanen untuk putriku tidur. Di atasnya juga berjejer lemari-lemari penyimpanan. Komplit plit plit…. ^_^
26 Juni 2015.
Lokasi di Countdown Supermarket, Avonhead Shopping Centre, Merrin Street, Christchurch, New Zealand. Ini pada saat sedang memilih daging untuk stok memasak. Masih jauh lebih panjang lagi dari ini aslinya. Daging dipisah-pisah menurut jenis hewannya: sapi, domba, ayam, babi, dan produk-produk olahannya. Harga, jenis dan berat daging tertera dengan jelas. Tinggal pilih saja ^_^
27 Juni 2015.
Inilah tempat kami menghabiskan malam pertama kami di campervan. Lokasinya ada di freedom camping ground di Lake Wardell, sekitar 2 km dari Lake Pukaki, New Zealand. Karena belum tahu banyak situasi di sana, hari sudah gelap, dan jalanan sangat sepi, kami berhenti untuk bermalam di sini. Ternyata suhu malam itu mencapai -20 derajat Celcius, sampai kami tidak bisa tidur. Lumayan juga untuk pengalaman sekali seumur hidup hahahaha… Tapi paginya kami dapat bonus pemandangan yang luar biasa indah, dan bisa merasakan salju secara langsung. Sempat masuk ke salju namun tidak kuat terlalu lama saking dinginnya ^_^
27 Juni 2015.
Amazingly beautiful little Twizel, New Zealand. Kira-kira 10 kilometer dari Lake Pukaki ke arah Wanaka/Queenstown. Kami mampir di Twizel sejenak untuk isi solar dan membeli electric plug converter supaya bisa menggunakan colokan listrik selama di sana.
27 Juni 2015.
Salah satu pemandangan yang luar biasa. Lokasi di jalan Twizel – Omarama Road, New Zealand. Ditangkap dengan kamera dari dalam campervan.
27 Juni 2015.
I was speechless. Lindis Pass, New Zealand. Memasuki Lindis Pass, aku benar-benar luar biasa terkagum-kagum dengan pemandangan yang ada di luar campervan. Sepanjang jalan, segala sesuatunya benar-benar luar biasa, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Semuanya tampak bagaikan lukisan, so unreal. THIS IS middle-earth!!!
28 Juni 2015.
The beautiful, amazing, and unforgettable Wanaka. Pemandangan kota Wanaka, dengan latar belakang Lake Wanaka yang sangat indah, dan pegunungan bersalju yang luar biasa indahnya. Gambar diambil dari Mount Iron Scenic Reserve, jaraknya sekitar 3,5 km dari kota Wanaka ke arah Highway 84. Angin di Mt. Iron ini sangat kencang, dan suhunya sekitar 3 derajat Celcius, jadi selain jaket, siapkan beanie, syal atau earmuff untuk menutupi telinga. Selama berada di New Zealand, aku paling betah tinggal di Wanaka ini ^_^
28 Juni 2015.
Wanaka Lakefront, Wanaka, New Zealand. Campervan diparkir di Ardmore Street, dan kami menyusuri tepian Lake Wanaka. Banyak bangku-bangku taman, dan ada taman bermain untuk anak-anak kecil. Setiap hari banyak sekali itik liar dan burung camar. Sekali kita memberi makan, mereka akan berkerumun dan berdatangan. Sangat menyenangkan sekali, apalagi pemandangan di sana sangat indah. I fell in love with Wanaka ^_^
29 Juni 2015.
Gambar diambil dengan tripod, di suatu tempat perhentian di Crown Range Road, New Zealand. Ini perjalanan dari Wanaka menuju ke Queenstown. Tempat yang penuh salju, luar biasa indahnya. Angin cukup kencang, suhu kemungkinan di bawah 0 derajat Celcius, kalau berjalan harus ekstra hati-hati karena sangat licin, tapi betul-betul pengalaman yang luar biasa dan sungguh menyenangkan, tak akan terlupakan seumur hidup ^_^
29 Juni 2015.
Pemandangan seperti ini sepanjang jalan, tidak akan membuat bosan biarpun berjam-jam. Lokasi setelah turun dari Crown Range Road, di Highway 6. Coba perhatikan kerumunan biri-biri di sebelah kanan. Selama berkendara di New Zealand, kita akan sering sekali menjumpai kawanan biri-biri atau sapi yang sedang merumput. Walaupun daerah bersalju, masih tetap banyak juga di sepanjang jalan. Menyenangkan sekali ya?
29 Juni 2015.
The most glamorous city of New Zealand, Queenstown. Ini pusat kota Queenstown. Coba perhatikan, ini ada persimpangan jalan, namun tidak ada traffic light sama sekali. Jika ada orang yang mau menyeberang di zebra cross, otomatis mobil-mobil yang lewat akan langsung berhenti tanpa kita minta. Mereka akan mempersilakan kita menyeberang terlebih dulu. Amazing!
30 Juni 2015.
The famous Fergburger. Ini adalah Double Fergburger with brie cheese, seharga NZ$ 15.5, my best ever birthday cake, haha! Porsinya kalau buat aku bisa 2 kali makan sih hehehe…. Jangan sampai mampir ke Queenstown dan tidak membeli burger yang fenomenal ini, bisa-bisa menyesal deh. Yang Fergburger biasa, harganya NZ$ 11. Hanya beda di dagingnya yang cuma selapis. Lokasi Fergburger ada di 42 Shotover Street, Queenstown, New Zealand. Buka dari jam 8.30 pagi sampai 5.30 pagi. Kalau tidak tahu jalan, tanya saja, sepertinya semua orang tahu di mana lokasi Fergburger ^_^
30 Juni 2015.
Lake Wakatipu, Queenstown, New Zealand. Gambar ini diambil dari jalan raya Lake Esplanade, di tepian Lake Wakatipu. Tempat yang lebih jarang dikunjungi orang dibandingkan melihat Lake Wakatipu dari sisi lain di pusat kota. Very very beautiful!
30 Juni 2015.
Masih di Lake Wakatipu, Queenstown, New Zealand. Queenstown, a glamorous, yet a very beautiful city!
30 Juni 2015.
Gambar ini diambil di Kingston Road, dalam perjalanan dari Queenstown menuju Te Anau, New Zealand. Kalau tidak salah, background gunung di belakang adalah salah satu lokasi syuting film The Lord of The Rings, yakni Mordor, the Land of Shadow. Kesan pegunungan di belakang itu memang sangat megah sekaligus sedikit creepy hehehehe…. Perairan yang tampak masih berasal dari Lake Wakatipu.
30 Juni 2015.
Masih dalam perjalanan dari Queenstown menuju Te Anau, New Zealand. Tepatnya di wilayah Mossburn. Di daerah ini anginnya sangat kencang, sampai campervan kami bergoyang-goyang tertiup angin. Setelah jendela dibuka semua baru agak berkurang goyangannya, tapi jadi luar biasa dingin di dalam campervan. Untung pemandangannya masih indah sekali ya…. hehehehe….
30 Juni 2015.
Te Anau Lakefront, Te Anau, New Zealand. Di Lake Te Anau lebih banyak itiknya daripada burung camar. Jangan lupa membawa roti ya kalau bertemu unggas di sana, kebanyakan tidak takut sama manusia soalnya. Yang lucu, di Lake Te Anau ini, kalau dipanggil kwek kwek kwek, mereka akan mendatangi kita, lalu mengikuti kita lho…. Hahahaha…. lucu banget deh pokoknya ^_^
30 Juni 2015.
Masih di tepian Lake Te Anau, New Zealand. Matahari masih bersinar terik, dan ini salah satu sudut Lake Te Anau yang tampak sangat indah di bawah siraman cahaya matahari.
1 Juli 2015.
Salah satu yang tidak mainstream. Tempat ini ditemukan dalam perjalanan dari Te Anau menuju Milford Sound. Udara sungguh dingin, mendekati nol derajat Celcius, tapi air sungai mengalir dengan indahnya di antara bebatuan. Such a calendar view!
1 Juli 2015.
Masih dalam perjalanan dari Te Anau menuju Milford Sound. Gunung-gunung bersalju yang luar biasa indah dan megah. Banyak mata air kecil-kecil mengalir di antaranya. Aku sampai meneteskan air mata lho, melihat tempat ini. Merasakan begitu indahnya karya Tuhan, dan aku diijinkan melihatnya secara langsung….
1 Juli 2015.
The famous Milford Sound, New Zealand. Such a beauty… Belum sempat merasakan cruisenya, maybe someday deh…. Saat itu pun kami beruntung, esok harinya, jalan ke Milford Sound ditutup selama beberapa hari karena cuaca yang kurang baik. Andainya tempat ini diselimuti salju, pasti akan tampak jauh lebih indah lagi deh….
2 Juli 2015.
Gambar ini diambil dalam perjalanan dari Te Anau menuju ke Dunedin, New Zealand, tepatnya di Highway 94. Sepertinya ada yang sedang pindahan rumah, dalam arti rumahnya dipindahkan lokasinya. Di depannya dan di belakangnya, ada pilot vehicle yang membantu mengatur lalu lintas agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Keren banget deh, jarang-jarang nemu yang seperti ini ^_^
2 Juli 2015.
Lake Waihola, New Zealand. Tempat ini juga kami temukan secara kebetulan saat dalam perjalanan dari Te Anau menuju ke Dunedin, dengan melihat rambu di jalan. Kami mencoba mendatanginya, dan ternyata indah sekali tempatnya. Banyak bangku-bangku taman tempat bersantai.
4 Juli 2015.
Moeraki Boulders, Waitaki, New Zealand. Berjarak sekitar 40 km dari South Oamaru, di pantai ini berjajar batu-batu raksasa yang bentuknya setengah bola atau bola. Tempatnya cenderung ramai oleh turis. Sebetulnya pantainya sendiri seperti pantai pada umumnya, namun bebatuan ini yang membuat unik. Dan lagi-lagi kami beruntung, saat itu cuaca cerah, dan awannya luar biasa indah, sehingga kami bisa memperolah banyak foto yang bagus di sana ^_^
4 Juli 2015.
Oamaru Top Ten Holiday Park, Oamaru, New Zealand. Ini adalah gambaran dapur umum di dalam lokasi holiday park. Di Oamaru ini tarifnya NZ$ 18 untuk dewasa, dan NZ$ 14 untuk anak-anak (di bawah 18 tahun). Kompor-kompor yang kujumpai selama menginap di holiday park berupa kompor listrik. Biasanya ada microwave, lemari es, freezer, toaster, dan kalau beruntung, seperti di tempat ini, ada peralatan masak dan ada beberapa bumbu masak yang boleh kita pakai. Pada umumnya kondisinya bersih, karena orang-orang yang memakainya akan langsung membersihkan sendiri tempat yang sudah selesai dipakai. Deretan wastafel ada di samping kanan, lengkap dengan sabun cuci dan kain lap juga.
4 Juli 2015.
Whitestone Cheese Factory, Oamaru, New Zealand. Berlokasi di 3 Torridge Street, Oamaru. Kalau Anda adalah penggemar keju-kejuan, jangan sampai melewatkan tempat ini. Nampak seperti sebuah toko biasa, tapi seperti surga isinya. Berbagai macam keju produksi mereka sendiri, baik dari susu sapi maupun susu kambing, atau campuran keduanya, berjajar dan berderet-deret dengan rapi. Keju lunak maupun keju keras. Kita juga bisa mencicipi beberapa jenis keju yang mereka tawarkan. Yang tampak di foto hanya sebagian kecil dari isi lemari pendingin. Masih banyaaak lagi jenis-jenis keju lainnya, dan banyak produk keju mereka yang telah mendapatkan berbagai medali penghargaan karena kualitasnya.
4 Juli 2015.
Bushy Beach Scenic Reserve, Oamaru, New Zealand. Di tempat ini semestinya kita bisa melihat yellow-eyed penguin yang sangat langka, namun saat itu aku tidak sempat melihatnya. Biasanya mereka akan berenang dari arah laut ke tepian pantai, lalu berlari ke semak-semak dan pepohonan di kanan itu. Pantainya sendiri indah, dan saat itu kami mendapatkan sunset yang indah sekali ^_^