Day 25: Saturday, March 25th, 2017
Ah... semalam aku tidur nyenyak lebih dari 9 jam, dan rasanya benar-benar menyegarkan sekali. Pertanda betapa nyamannya kasur di Pine Grove Motel ini. ππ Walaupun kamar kami sangat sederhana, namun ini merupakan tidur terpuas selama roadtrip kali ini, karenanya aku terbangun dengan perasaan yang lebih baik walapun badan dan kaki masih agak pegal-pegal hehehehe... π
Aku melakukan aktivitas pagi dengan semangat, berbenah, menyiapkan sarapan suami, dan masak untuk bekal makan siang di dapur. Sempat bertegur sapa dengan beberapa tamu lain dari Australia yang hendak pergi berburu pagi ini. Aku juga sempat menyaksikan terbitnya matahari jam 8.15 pagi di tepi jalan di luar penginapan dalam suasana yang berkabut. Such a lovely morning! π Usai mandi, aku tidur lagi hahahaha... maklumlah, tidak setiap hari bisa tidur dengan nyaman dan dalam suasana hangat seperti ini. ππ
Baru jam 9.45 pagi kami check-out dari Pine Grove Motel, dan kembali menyusuri jalan dengan mobil kami. Sinar matahari yang cerah mengiringi perjalanan kami hari ini.
Tempat-tempat yang kami datangi sepanjang hari ini adalah:
Pertama-tama kami singgah di Bruce Bay Beach, sekitar 11 KM ke arah barat dari Pine Grove Motel. Bruce Bay merupakan pesisir pantai di mana hutan rimu bertemu dengan laut. Maui, penjelajah Polynesia yang hebat di jaman dahulu, pertama kali mendarat di Mahitahi (Bruce Bay). Karenanya Marae lokal menamainya Te Tauraka Waka a Maui (tempat pendaratan waka Maui).
Berjalan kaki menuju ke pantainya, terlihat papan yang bertuliskan bahwa pantai ini masuk dalam Top 10 NZ's Most Loved Beach. Kami juga melihat banyak batu-batu putih yang bertuliskan kata-kata, nama-nama orang, dan kadang asal negara. Suami kemudian berinisiatif untuk menuliskan nama kami berdua di salah satu batu yang masih kosong. π Untuk pantainya sendiri, tidak terlalu spesial bagi kami, namun ombaknya memang cukup besar di sini. Yang pasti banyak sekali sandfly, membuat kami tidak berlama-lama di tempat ini.
Dari Bruce Bay Beach, kami melanjutkan perjalanan dan 17 KM kemudian mampir di South Westland Salmon. Sebetulnya aku ingin membeli produk salmon, tapi tentunya lihat-lihat dulu apakah harganya sesuai dengan kantong atau tidak hehehehe...
Suami memesan secangkir flat white, sementara aku akhirnya memilih sebuah smoked salmon sandwich dan sebongkah smoked salmon untuk masak yang sudah tersedia di counter. Totalnya NZ$ 15, tidak terlalu mahal juga mengingat ikan salmonnya cukup besar hehehehe...π
Kami masih duduk-duduk di dalam cafenya sembari menikmati kopi dan sandwich yang kami beli. Cafenya cukup luas, dengan banyak meja dan kursi untuk para pengunjung. Di salah satu sudut terdapat gift shop yang menjual berbagai macam pernak-pernik. Suasananya bisa dibilang cukup ramai dengan pengunjung, padahal bukan jam makan, karena masih jam 10.15 pagi. Tidak lama kemudian datang serombongan pengunjung manula, membuat antrian di counter pembayaran jadi penuh sesak. Di luar cafe kita bisa melihat salmon farm yang dikelola oleh cafe ini. Kolam-kolamnya berbentuk segi 8 yang unik.
Kami meninggalkan South Westland Salmon jam 10.40 siang, dan setelah melewati Paringa, kami berhenti di Lake Paringa. Danaunya cukup besar dan indah dengan latar belakang pegunungan di baliknya. Air danaunya tampak kebiaruan akibat pantulan dari langit. Tepi danau ini juga merupakan camping ground yang dikelola ole DOC dengan nama Lake Paringa Campsite. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di sini antara lain boating, memancing, berenang, dan tramping di Paringa Cattle Track. Tampak sebuah mobil yang sedang menaikkan sebuah jetski yang baru selesai dipakai.
Melanjutkan perjalanan, jam 11.20 siang kami kembali berhenti di Knight's Point Lookout. Ada beberapa bangku-meja piknik serta toilet di area ini, dan tempat parkirnya luas. Dari tempat ini kita bisa melihat pemandangan pantai ke Tasman Sea dan Arnott's Point, sebuah tempat istirahat bagi anjing laut dan kadang-kadang gajah laut New Zealand. Karena sudah agak lapar, kami sekalian menikmati bekal makan siang kami di sini.
Usai makan siang, kami berkendara lagi melalui jalan yang berkelak-kelok dengan pemandangan pegunungan hijau, hingga kemudian berhenti di Ship Creek. Kami hanya berjalan-jalan sebentar di tepi pantainya dan berfoto sejenak karena cuaca panas sementara anginnya terasa dingin. Bagi yang suka tramping, di Ship Creek ada beberapa track untuk tramping singkat, mulai dari 20 menit hingga 90 menit.
Dari Ship Creek, perjalanan dilanjutkan kembali. Pemandangan pegunungan, pantai, dan pepohonan yang hijau menemani sepanjang perjalanan. Haast River juga sering tampak berada di sisi kiri jalan setelah kota Haast terlalui. Sekitar jam 12.45 siang kami berhenti di Roaring Billy Falls Walk. Dari tempat parkir menuju ke bantaran sungai hanya butuh beberapa menit saja, melalui jalan setapak di dalam hutan yang sangat indah.
Tiba di tepi sungai, ternyata air terjunnya bisa dibilang sedang dalam kondisi kering, hanya tampak sedikit air yang mengalir. Namun kami tidak kecewa karena pemandangan di Haast Rivernya sendiri justru indah. Sungainya tampak sangat lebar dengan air yang tampak berwarna kehijauan, dan sepanjang tepinya dipenuhi dengan bebatuan. Kami berfoto sejenak di sini dan sekitar jam 1.15 siang kami sudah kembali lagi ke area parkir mobil.
Perjalanan dilanjutkan, dan kembali dihentikan sementara saat kami mencapai Haast River Lookout. Di spot ini kita berhenti di tepi Haast River dan bisa melihat Sungai Haast dengan latar belakang pegunungan yang indah di belakangnya. Spotnya tidak terlalu besar dan hanya ada sebuah mobil selain kami di tempat tersebut. Kami pun tidak berlama-lama di sini, dan kembali melanjutkan perjalanan.
Jam 1.40 siang, kami tiba di Thunder Creek Falls. Kali ini air terjun yang kami lihat ada airnya hahahaha... Air terjun setinggi 28 meter ini mengalir turun ke Haast River. View di sini juga lebih indah dibandingkan dengan di Billy Falls tadi, dengan bebatuan berbagai ukuran di tengah Haast River, memungkinkan kita untuk berjalan di atasnya. Setelah sekitar 10 menit menikmati suasana yang menyenangkan di sini, kami beranjak pergi dan kembali berkendara.
Pemandangan di jalan mulai berubah. Mulai tampak gunung-gunung yang puncaknya tertutup salju. Lagi-lagi kami berhenti selama beberapa menit di Gates of Haast hanya untuk sekedar memotret, dan melanjutkan perjalanan.
Kami melewatkan Diana Falls dan Fantail Falls, dan langsung menuju ke Blue Pools yang sudah berada di area Wanaka, Region Otago, karena tempat yang satu ini cukup terkenal di kalangan turis.
Blue Pools terletak di tengah hutan beech dan podocarp. Airnya dalam, jernih, dan tenang, dengan warna kebiruan karena murni berasal dari lelehan glacier yang terkumpul dari beberapa pegunungan, dan mengalir ke Makarora River. Blue Pools Track sepanjang 1,5 KM (pulang pergi) dengan durasi 1 jam dan tingkat kesulitan mudah ini merupakan salah satu track pendek terbaik di New Zealand. Beberapa highlight yang ada di track ini adalah jembatan gantung, hutan beech, dan "kolam" dengan air berwarna biru langit.
Rute tracknya berupa jalan setapak memasuki hutan beech, kemudian menyeberangi sebuah jembatan gantung yang membentang di atas Makarora River. Setelah itu mengikuti jalan setapak dari kayu yang menuju ke jembatan gantung berikutnya, yang merupakan viewing platform ke arah Blue Pools. Setelah jembatan akan tampak pemandangan indah ke arah ngarai Blue Pools. Oya, seperti di Hokitika Gorge, jembatan gantung di sini juga ada maksimum jumlah orangnya ya, jadi perhatikan kalau ada rombongan yang akan lewat. Untuk turun sampai ke tepi Blue Pools jalannya agak curam namun tidak terlalu berbahaya juga asalkan hati-hati. Kami turun namun tidak sampai ke dasar karena tidak mau membasahi alas kaki yang kami kenakan. Kebanyakan orang yang mau turun biasanya untuk berenang atau berjemur di tepi seberangnya.
Apabila beruntung, kadangkala akan terlihat ikan-ikan trout dewasa yang mencari makan di dalam air, atau terdengar suara dari burung yellowhead/mohua, salah satu unggas asli New Zealand.
Hal yang perlu diingat adalah karena berada di wilayah Alpine, cuaca di sini bisa berubah dengan sangat cepat. Penggunaan drone juga harus dengan persetujuan DOC. Sementara itu tidak ada toilet di area ini, dan yang terdekat ada di Cameron Flat Campsite, yang berjarak sekitar 5 menit berkendara ke utara.
Kami hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja di area ini, dan kemudian kembali ke tempat parkir mobil dengan rute yang sama. Melanjutkan perjalanan ke arah selatan, Lake Wanaka mulai terlihat. Sewaktu mulai mendekati Lake Wanaka di barat jalan dan Lake Hawea di timur jalan, pemandangannya betul-betul sangat mengagumkan! Pegunungan tampak di segala arah dengan air danau yang tampak sangat biru, sungguh memukau. Tidak ada kata-kata maupun foto yang dapat menggambarkan keindahannya. Air mata jatuh tanpa kusadari, mensyukuri segala anugerahNya karena kami diijinkan melihat tempat-tempat seindah ini.
Kami memutuskan untuk berhenti di Wanaka Viewpoint / Boundary Creek Campsite / Boundary Creek Camping & Picnic di tepi Lake Wanaka.
Sesuai dengan namanya, viewpoint ini juga sekaligus merupakan camping ground yang dikelola oleh DOC. Lokasinya mudah diakses dan tempatnya sepi. Fasilitas-fasilitas yang disediakan antara lain tempat untuk memasak (bukan dapur ya), flush toilet, air kran, dan areanya bisa muat 40 kendaraan. Biayanya NZ$ 6/orang.
Kegiatan yang bisa dilakukan di sini antara lain camping, piknik, motorboating, ski, memancing, dan tramping. Anjing diperbolehkan berada di tempat ini asalkan dipasangi leash. Membuat api unggun juga tidak diperkenankan di area ini.
Karena tempatnya yang indah dan sepi, kami beristirahat di sini dan menikmati secangkir kopi sambil menjelajah areanya. Rasanya tenang sekali karena tidak ada orang lain selain kami berdua, hingga tidak terasa kami menghabiskan waktu 30 menit di sini.
Kembali melanjutkan perjalanan, waktu sudah menunjukkan jam 3.40 sore. Cuaca masih panas dan matahari bersinar terik. Pemandangan Lake Wanaka dengan airnya yang biru di barat jalan cukup menyejukkan. Selanjutnya kami berhenti di Lake Wanaka Lookout selama beberapa menit untuk memotret pemandangan di sini.
Setelah itu kami masih singgah lagi di The Neck, yang berlokasi di tengah-tengah dua danau, yaitu Lake Wanaka dan Lake Hawea. Pemandangan di sini jauh lebih indah karena bentangan landscapenya lebih luas dengan view yang bervariasi, dari Lake Hawea hingga area sekitarnya, beserta pegunungan-pegunungan yang mengelilinginya. Amazingly gorgeous! πππ
Perhentian berikutnya adalah Lake Hawea Lookout, dan sesuai namanya tempat ini menyajikan view ke Lake Hawea dengan latar belakang pegunungan nun jauh di baliknya. Kami juga melihat ada sebuah makam dengan nama Natalie Joy Anderson di tempat ini.
Waktu sudah menunjukkan jam 4.10 sore saat kami melanjutkan perjalanan lagi, dengan pemandangan Lake Hawea di timur jalan dan pegunungan di sekeliling kami, hingga akhirnya kami tiba di kota tercinta, Wanaka. πππ
Sesampai di dalam kota, kami langsung ke McKeown Wanaka, pombensin termurah di kota ini menurut Gaspy. Suami mengisi bensin sebanyak NZ$ 65, dan kemudian kami berbelanja sedikit sayur dan daging di New World Wanaka dengan total pengeluaran NZ$ 22.28. Setelah bahan makanan tercukupi, kami menuju ke Wanaka Kiwi Motel & Holiday Park di Studholme Road.
Enam bulan yang lalu saat kami mengantarkan Sherly untuk studi di Invercargill, kami bertiga menginap di sini, dan tempatnya cukup nyaman dengan harga yang tidak terlalu murah namun juga tidak mahal, mengingat Wanaka adalah kota turis. Karenanya daripada mencari-cari tempat lain lagi kami langsung ke sini saja dan mengambil cabin untuk 2 orang tanpa beddings. Harganya NZ$ 70/malam, dan kami diberi kamar yang luas dengan beberapa buah kasur seperti dulu juga.
Setelah menurunkan barang-barang, menata kasur dan berbenah di kamar, aku masak dulu untuk makan malam selagi dapurnya masih kosong, bahkan baru selesai dibersihkan. Kami makan malam jam 6.05 petang, dan setelah itu kami mandi air hangat agar segar kembali.
Usai mandi kami masih bersantai sejenak, dan menjelang jam 7 malam kami pergi lagi, menuju ke Wanaka Tree yang sangat terkenal itu, karena walaupun sudah pernah melihatnya, sepertinya kunjungan ke pohon ini merupakan hal yang wajib dilakukan hehehehe... π Terakhir kali kami mengunjungi pohon ini adalah di pagi hari, karenanya kami ingin melihatnya di senja hari.
Walaupun suasana masih terang, namun karena posisinya yang di bawah bayangan pepohonan besar dan perbukitan di sisi barat, saat difoto jadi tampak gelap.
Dari lokasi That Wanaka Tree, kami mampir ke Pembroke Spirits & Wines untuk membeli sebotol Johnnie Walker, lalu kami menuju ke Eely Point di sisi timur, dan ke Beacon Point yang sedikit lebih ke utara lagi. Semuanya masih berada di dalam area kota Wanaka, hanya berpindah lokasi sisi danaunya saja.
Wanaka masih selalu dingin namun menyenangkan. Suasana kotanyanya yang kecil namun cukup ramai ini tidak pernah membuatku bosan. Aku berandai-andai bisa menghabiskan masa tua di kota kecil ini semenjak pertama kali singgah di kota ini tahun 2015 lalu. ππ
Kami baru kembali ke holiday park jam 8.15 malam karena sudah gelap dan percuma saja menjelajah lagi kalau sudah tidak ada cahaya. Sesampai di cabin, kami membuat secangkir kopi dan mengobrol sambil menikmati suasana malam di holiday park. Merencanakan tujuan esok hari, yaitu mencoba untuk mendaki Roys Peak.
Dari awal kami mulai berkeliling South Island ini, kami sempat menemukan beberapa tempat yang berbau agak pesing, namun hari ini merupakan hari terbanyak menjumpai tempat-tempat yang berbau pesing, ditambah dengan adanya beberapa sampah tissue di semak-semak. Sepertinya banyak orang yang suka buang air sembarangan, padahal banyak toilet umum gratis yang tersedia di mana-mana. Kadang heran juga dengan orang-orang seperti itu, yang tidak mau ikut menjaga kebersihan alam dan hanya mau menikmati indahnya saja. π₯
Hari ini kami berdua benar-benar merasa sangat lelah, namun juga sangat senang karena bisa mengunjungi banyak tempat, menyaksikan alam yang sangat indah ciptaan-Nya, dan bertemu dengan berbagai macam manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Sungguh hari yang penuh dengan berkat dan anugerah buatku. πππ
To be continued.......
Aku melakukan aktivitas pagi dengan semangat, berbenah, menyiapkan sarapan suami, dan masak untuk bekal makan siang di dapur. Sempat bertegur sapa dengan beberapa tamu lain dari Australia yang hendak pergi berburu pagi ini. Aku juga sempat menyaksikan terbitnya matahari jam 8.15 pagi di tepi jalan di luar penginapan dalam suasana yang berkabut. Such a lovely morning! π Usai mandi, aku tidur lagi hahahaha... maklumlah, tidak setiap hari bisa tidur dengan nyaman dan dalam suasana hangat seperti ini. ππ
Baru jam 9.45 pagi kami check-out dari Pine Grove Motel, dan kembali menyusuri jalan dengan mobil kami. Sinar matahari yang cerah mengiringi perjalanan kami hari ini.
Tempat-tempat yang kami datangi sepanjang hari ini adalah:
- Bruce Bay
- South Westland Salmon
- Lake Paringa
- Knight's Point Lookout
- Ship Creek
- Roaring Billy Falls
- Haast River Lookout
- Thunder Creek Falls
- Gates of Haast
- Blue Pools
- Wanaka Viewpoint/Boundary Creek Campsite/Boundary Creek Camping & Picnic
- Lake Wanaka Lookout
- The Neck
- Lake Hawea Lookout
- New World Wanaka
- That Wanaka Tree
- Eely Point, Wanaka
- Beacon Point, Wanaka
- Wanaka Kiwi Motel & Holiday Park
Pertama-tama kami singgah di Bruce Bay Beach, sekitar 11 KM ke arah barat dari Pine Grove Motel. Bruce Bay merupakan pesisir pantai di mana hutan rimu bertemu dengan laut. Maui, penjelajah Polynesia yang hebat di jaman dahulu, pertama kali mendarat di Mahitahi (Bruce Bay). Karenanya Marae lokal menamainya Te Tauraka Waka a Maui (tempat pendaratan waka Maui).
Berjalan kaki menuju ke pantainya, terlihat papan yang bertuliskan bahwa pantai ini masuk dalam Top 10 NZ's Most Loved Beach. Kami juga melihat banyak batu-batu putih yang bertuliskan kata-kata, nama-nama orang, dan kadang asal negara. Suami kemudian berinisiatif untuk menuliskan nama kami berdua di salah satu batu yang masih kosong. π Untuk pantainya sendiri, tidak terlalu spesial bagi kami, namun ombaknya memang cukup besar di sini. Yang pasti banyak sekali sandfly, membuat kami tidak berlama-lama di tempat ini.
Dari Bruce Bay Beach, kami melanjutkan perjalanan dan 17 KM kemudian mampir di South Westland Salmon. Sebetulnya aku ingin membeli produk salmon, tapi tentunya lihat-lihat dulu apakah harganya sesuai dengan kantong atau tidak hehehehe...
Suami memesan secangkir flat white, sementara aku akhirnya memilih sebuah smoked salmon sandwich dan sebongkah smoked salmon untuk masak yang sudah tersedia di counter. Totalnya NZ$ 15, tidak terlalu mahal juga mengingat ikan salmonnya cukup besar hehehehe...π
Kami masih duduk-duduk di dalam cafenya sembari menikmati kopi dan sandwich yang kami beli. Cafenya cukup luas, dengan banyak meja dan kursi untuk para pengunjung. Di salah satu sudut terdapat gift shop yang menjual berbagai macam pernak-pernik. Suasananya bisa dibilang cukup ramai dengan pengunjung, padahal bukan jam makan, karena masih jam 10.15 pagi. Tidak lama kemudian datang serombongan pengunjung manula, membuat antrian di counter pembayaran jadi penuh sesak. Di luar cafe kita bisa melihat salmon farm yang dikelola oleh cafe ini. Kolam-kolamnya berbentuk segi 8 yang unik.
Kami meninggalkan South Westland Salmon jam 10.40 siang, dan setelah melewati Paringa, kami berhenti di Lake Paringa. Danaunya cukup besar dan indah dengan latar belakang pegunungan di baliknya. Air danaunya tampak kebiaruan akibat pantulan dari langit. Tepi danau ini juga merupakan camping ground yang dikelola ole DOC dengan nama Lake Paringa Campsite. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di sini antara lain boating, memancing, berenang, dan tramping di Paringa Cattle Track. Tampak sebuah mobil yang sedang menaikkan sebuah jetski yang baru selesai dipakai.
Melanjutkan perjalanan, jam 11.20 siang kami kembali berhenti di Knight's Point Lookout. Ada beberapa bangku-meja piknik serta toilet di area ini, dan tempat parkirnya luas. Dari tempat ini kita bisa melihat pemandangan pantai ke Tasman Sea dan Arnott's Point, sebuah tempat istirahat bagi anjing laut dan kadang-kadang gajah laut New Zealand. Karena sudah agak lapar, kami sekalian menikmati bekal makan siang kami di sini.
Usai makan siang, kami berkendara lagi melalui jalan yang berkelak-kelok dengan pemandangan pegunungan hijau, hingga kemudian berhenti di Ship Creek. Kami hanya berjalan-jalan sebentar di tepi pantainya dan berfoto sejenak karena cuaca panas sementara anginnya terasa dingin. Bagi yang suka tramping, di Ship Creek ada beberapa track untuk tramping singkat, mulai dari 20 menit hingga 90 menit.
Dari Ship Creek, perjalanan dilanjutkan kembali. Pemandangan pegunungan, pantai, dan pepohonan yang hijau menemani sepanjang perjalanan. Haast River juga sering tampak berada di sisi kiri jalan setelah kota Haast terlalui. Sekitar jam 12.45 siang kami berhenti di Roaring Billy Falls Walk. Dari tempat parkir menuju ke bantaran sungai hanya butuh beberapa menit saja, melalui jalan setapak di dalam hutan yang sangat indah.
Tiba di tepi sungai, ternyata air terjunnya bisa dibilang sedang dalam kondisi kering, hanya tampak sedikit air yang mengalir. Namun kami tidak kecewa karena pemandangan di Haast Rivernya sendiri justru indah. Sungainya tampak sangat lebar dengan air yang tampak berwarna kehijauan, dan sepanjang tepinya dipenuhi dengan bebatuan. Kami berfoto sejenak di sini dan sekitar jam 1.15 siang kami sudah kembali lagi ke area parkir mobil.
Perjalanan dilanjutkan, dan kembali dihentikan sementara saat kami mencapai Haast River Lookout. Di spot ini kita berhenti di tepi Haast River dan bisa melihat Sungai Haast dengan latar belakang pegunungan yang indah di belakangnya. Spotnya tidak terlalu besar dan hanya ada sebuah mobil selain kami di tempat tersebut. Kami pun tidak berlama-lama di sini, dan kembali melanjutkan perjalanan.
Jam 1.40 siang, kami tiba di Thunder Creek Falls. Kali ini air terjun yang kami lihat ada airnya hahahaha... Air terjun setinggi 28 meter ini mengalir turun ke Haast River. View di sini juga lebih indah dibandingkan dengan di Billy Falls tadi, dengan bebatuan berbagai ukuran di tengah Haast River, memungkinkan kita untuk berjalan di atasnya. Setelah sekitar 10 menit menikmati suasana yang menyenangkan di sini, kami beranjak pergi dan kembali berkendara.
Pemandangan di jalan mulai berubah. Mulai tampak gunung-gunung yang puncaknya tertutup salju. Lagi-lagi kami berhenti selama beberapa menit di Gates of Haast hanya untuk sekedar memotret, dan melanjutkan perjalanan.
Kami melewatkan Diana Falls dan Fantail Falls, dan langsung menuju ke Blue Pools yang sudah berada di area Wanaka, Region Otago, karena tempat yang satu ini cukup terkenal di kalangan turis.
Blue Pools terletak di tengah hutan beech dan podocarp. Airnya dalam, jernih, dan tenang, dengan warna kebiruan karena murni berasal dari lelehan glacier yang terkumpul dari beberapa pegunungan, dan mengalir ke Makarora River. Blue Pools Track sepanjang 1,5 KM (pulang pergi) dengan durasi 1 jam dan tingkat kesulitan mudah ini merupakan salah satu track pendek terbaik di New Zealand. Beberapa highlight yang ada di track ini adalah jembatan gantung, hutan beech, dan "kolam" dengan air berwarna biru langit.
Rute tracknya berupa jalan setapak memasuki hutan beech, kemudian menyeberangi sebuah jembatan gantung yang membentang di atas Makarora River. Setelah itu mengikuti jalan setapak dari kayu yang menuju ke jembatan gantung berikutnya, yang merupakan viewing platform ke arah Blue Pools. Setelah jembatan akan tampak pemandangan indah ke arah ngarai Blue Pools. Oya, seperti di Hokitika Gorge, jembatan gantung di sini juga ada maksimum jumlah orangnya ya, jadi perhatikan kalau ada rombongan yang akan lewat. Untuk turun sampai ke tepi Blue Pools jalannya agak curam namun tidak terlalu berbahaya juga asalkan hati-hati. Kami turun namun tidak sampai ke dasar karena tidak mau membasahi alas kaki yang kami kenakan. Kebanyakan orang yang mau turun biasanya untuk berenang atau berjemur di tepi seberangnya.
Apabila beruntung, kadangkala akan terlihat ikan-ikan trout dewasa yang mencari makan di dalam air, atau terdengar suara dari burung yellowhead/mohua, salah satu unggas asli New Zealand.
Hal yang perlu diingat adalah karena berada di wilayah Alpine, cuaca di sini bisa berubah dengan sangat cepat. Penggunaan drone juga harus dengan persetujuan DOC. Sementara itu tidak ada toilet di area ini, dan yang terdekat ada di Cameron Flat Campsite, yang berjarak sekitar 5 menit berkendara ke utara.
Kami hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja di area ini, dan kemudian kembali ke tempat parkir mobil dengan rute yang sama. Melanjutkan perjalanan ke arah selatan, Lake Wanaka mulai terlihat. Sewaktu mulai mendekati Lake Wanaka di barat jalan dan Lake Hawea di timur jalan, pemandangannya betul-betul sangat mengagumkan! Pegunungan tampak di segala arah dengan air danau yang tampak sangat biru, sungguh memukau. Tidak ada kata-kata maupun foto yang dapat menggambarkan keindahannya. Air mata jatuh tanpa kusadari, mensyukuri segala anugerahNya karena kami diijinkan melihat tempat-tempat seindah ini.
Kami memutuskan untuk berhenti di Wanaka Viewpoint / Boundary Creek Campsite / Boundary Creek Camping & Picnic di tepi Lake Wanaka.
Sesuai dengan namanya, viewpoint ini juga sekaligus merupakan camping ground yang dikelola oleh DOC. Lokasinya mudah diakses dan tempatnya sepi. Fasilitas-fasilitas yang disediakan antara lain tempat untuk memasak (bukan dapur ya), flush toilet, air kran, dan areanya bisa muat 40 kendaraan. Biayanya NZ$ 6/orang.
Kegiatan yang bisa dilakukan di sini antara lain camping, piknik, motorboating, ski, memancing, dan tramping. Anjing diperbolehkan berada di tempat ini asalkan dipasangi leash. Membuat api unggun juga tidak diperkenankan di area ini.
Karena tempatnya yang indah dan sepi, kami beristirahat di sini dan menikmati secangkir kopi sambil menjelajah areanya. Rasanya tenang sekali karena tidak ada orang lain selain kami berdua, hingga tidak terasa kami menghabiskan waktu 30 menit di sini.
Kembali melanjutkan perjalanan, waktu sudah menunjukkan jam 3.40 sore. Cuaca masih panas dan matahari bersinar terik. Pemandangan Lake Wanaka dengan airnya yang biru di barat jalan cukup menyejukkan. Selanjutnya kami berhenti di Lake Wanaka Lookout selama beberapa menit untuk memotret pemandangan di sini.
Setelah itu kami masih singgah lagi di The Neck, yang berlokasi di tengah-tengah dua danau, yaitu Lake Wanaka dan Lake Hawea. Pemandangan di sini jauh lebih indah karena bentangan landscapenya lebih luas dengan view yang bervariasi, dari Lake Hawea hingga area sekitarnya, beserta pegunungan-pegunungan yang mengelilinginya. Amazingly gorgeous! πππ
Perhentian berikutnya adalah Lake Hawea Lookout, dan sesuai namanya tempat ini menyajikan view ke Lake Hawea dengan latar belakang pegunungan nun jauh di baliknya. Kami juga melihat ada sebuah makam dengan nama Natalie Joy Anderson di tempat ini.
Waktu sudah menunjukkan jam 4.10 sore saat kami melanjutkan perjalanan lagi, dengan pemandangan Lake Hawea di timur jalan dan pegunungan di sekeliling kami, hingga akhirnya kami tiba di kota tercinta, Wanaka. πππ
Sesampai di dalam kota, kami langsung ke McKeown Wanaka, pombensin termurah di kota ini menurut Gaspy. Suami mengisi bensin sebanyak NZ$ 65, dan kemudian kami berbelanja sedikit sayur dan daging di New World Wanaka dengan total pengeluaran NZ$ 22.28. Setelah bahan makanan tercukupi, kami menuju ke Wanaka Kiwi Motel & Holiday Park di Studholme Road.
Enam bulan yang lalu saat kami mengantarkan Sherly untuk studi di Invercargill, kami bertiga menginap di sini, dan tempatnya cukup nyaman dengan harga yang tidak terlalu murah namun juga tidak mahal, mengingat Wanaka adalah kota turis. Karenanya daripada mencari-cari tempat lain lagi kami langsung ke sini saja dan mengambil cabin untuk 2 orang tanpa beddings. Harganya NZ$ 70/malam, dan kami diberi kamar yang luas dengan beberapa buah kasur seperti dulu juga.
Setelah menurunkan barang-barang, menata kasur dan berbenah di kamar, aku masak dulu untuk makan malam selagi dapurnya masih kosong, bahkan baru selesai dibersihkan. Kami makan malam jam 6.05 petang, dan setelah itu kami mandi air hangat agar segar kembali.
Usai mandi kami masih bersantai sejenak, dan menjelang jam 7 malam kami pergi lagi, menuju ke Wanaka Tree yang sangat terkenal itu, karena walaupun sudah pernah melihatnya, sepertinya kunjungan ke pohon ini merupakan hal yang wajib dilakukan hehehehe... π Terakhir kali kami mengunjungi pohon ini adalah di pagi hari, karenanya kami ingin melihatnya di senja hari.
Walaupun suasana masih terang, namun karena posisinya yang di bawah bayangan pepohonan besar dan perbukitan di sisi barat, saat difoto jadi tampak gelap.
Dari lokasi That Wanaka Tree, kami mampir ke Pembroke Spirits & Wines untuk membeli sebotol Johnnie Walker, lalu kami menuju ke Eely Point di sisi timur, dan ke Beacon Point yang sedikit lebih ke utara lagi. Semuanya masih berada di dalam area kota Wanaka, hanya berpindah lokasi sisi danaunya saja.
Wanaka masih selalu dingin namun menyenangkan. Suasana kotanyanya yang kecil namun cukup ramai ini tidak pernah membuatku bosan. Aku berandai-andai bisa menghabiskan masa tua di kota kecil ini semenjak pertama kali singgah di kota ini tahun 2015 lalu. ππ
Kami baru kembali ke holiday park jam 8.15 malam karena sudah gelap dan percuma saja menjelajah lagi kalau sudah tidak ada cahaya. Sesampai di cabin, kami membuat secangkir kopi dan mengobrol sambil menikmati suasana malam di holiday park. Merencanakan tujuan esok hari, yaitu mencoba untuk mendaki Roys Peak.
Dari awal kami mulai berkeliling South Island ini, kami sempat menemukan beberapa tempat yang berbau agak pesing, namun hari ini merupakan hari terbanyak menjumpai tempat-tempat yang berbau pesing, ditambah dengan adanya beberapa sampah tissue di semak-semak. Sepertinya banyak orang yang suka buang air sembarangan, padahal banyak toilet umum gratis yang tersedia di mana-mana. Kadang heran juga dengan orang-orang seperti itu, yang tidak mau ikut menjaga kebersihan alam dan hanya mau menikmati indahnya saja. π₯
Hari ini kami berdua benar-benar merasa sangat lelah, namun juga sangat senang karena bisa mengunjungi banyak tempat, menyaksikan alam yang sangat indah ciptaan-Nya, dan bertemu dengan berbagai macam manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Sungguh hari yang penuh dengan berkat dan anugerah buatku. πππ
To be continued.......
No comments:
Post a Comment