Selasa, 20 September 2016
Aktivitas pagi ini berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Walaupun udara sebetulnya dingin, tetapi kalau sudah di dalam selimut campervan yang tebal, badan jadi cepat hangat, sehingga tidur bisa cukup nyenyak. Karenanya setiap pagi terbangun selalu dengan semangat baru deh hehehehe....
Setelah mengerjakan aktivitas pagi seperti biasanya, minum lemon madu, kopi susu, menyiapkan sarapan, aku mandi. Kumanfaatkan sebaik-baiknya, karena sore harinya kemungkinan tidak bisa mandi nih hahahaha....
Rencananya hari ini kami akan menuju ke Taupo dan bermalam di Ferry Road Carpark di tepian Lake Taupo (freedom camping ground juga).
Setelah kami semua mandi dan bersiap-siap, kami berpamitan kepada Terry, David, Beaudene, dan para anjing yang sejak pagi sudah berseliweran dan masuk ke dalam campervan hehehehe....
Tepat jam 9 pagi, kami keluar dari Farmhouse Lodge di Fernhill. Kami memilih tidak lewat jalan raya utama, karenanya kami lewat Puketapu. Banyak sekali ladang-ladang anggur yang kami lewati di sepanjang jalan. Setelah melewati Puketapu, tadinya kami ingin mampir dulu di Mangatutu Hot Springs di wilayah Kaweka Forest Park, namun setelah mencari di Google Map, di daerah tersebut tidak ada pombensin, sedangkan kondisi solar sudah tinggal sedikit, apalagi jalannya cukup menanjak. Akhirnya kami tidak jadi ke sumber air panas tersebut, dan memutar balik ke pombensin terdekat di kota kecil Puketapu, dan melanjutkan perjalanan ke arah Taupo.
Seperti biasa, kami berhenti di beberapa spot, dan sempat makan siang di salah satu rest area di tepi jalan. Kami juga berhenti di Waipunga Falls. Melihat air terjun Waipunga ini hanya dari kejauhan, dari tempat parkir, namun tetap tampak indah sekali lho... Di tempat ini pula kami berjumpa dengan dua pasangan Kiwi, dan sempat mengobrol dengan mereka. Bahkan Adam, salah seorang dari mereka, mengundang kami untuk mampir ke rumahnya di utara Auckland. Beliau peternak sekaligus petani sayur mayur. Andaikan banyak waktu tersisa dan ada transportasi ke sana, ingin rasanya berkunjung ke rumahnya... ^_^
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, langsung menuju Taupo. Sekitar jam 3 sore, kami memasuki Taupo, dan kami menuju ke Waipahihi Botanical Reserve. Berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang ada, sembari melepaskan lelah sepanjang perjalanan. Ada beberapa tempat di mana kita bisa melihat Lake Taupo dari kejauhan. Kami juga berjumpa dengan beberapa manula yang sedang mengajak anjing mereka berjalan-jalan.
Setelah itu kami kembali kembali ke campervan, dan menuju ke arah dalam kota, menyusuri Lake Terrace, jalan sepanjang tepian Lake Taupo.
Lake Taupo merupakan danau terbesar di New Zealand dilihat dari luas permukaannya, yang mencapai 616 kilometer persegi. Panjangnya mencapai 193 kilometer dengan titik terdalamnya 186 meter. Walaupun berupa danau, namun air di Lake Taupo ini merupakan "air segar", di mana air berasal dari Waitahanui River, Tongariro River, dan Tauranga Taupo River, dan dialirkan keluar oleh Waikato River (sungai terpanjang di New Zealand).
Daya tarik danau inilah yang kemudian menjadikan pariwisata sebagai pemasukan utama bagi kota Taupo. Musim teramainya adalah saat musim panas (summer). Selain Lake Taupo, Tongariro National Park yang berada di sisi selatan Taupo juga merupakan salah satu destinasi wisata yang paling diminati turis di North Island. Di Taupo sendiri, kita bisa menemukan atraksi-atraksi turistik seperti sky diving, jetboating, dan paragliding. Di antara Taupo dan Rotorua juga ada Kaingaroa Forest, hutan buatan manusia yang terbesar di dunia. Selain itu, beberapa kilometer di utara Taupo ada Wairakei geothermal power station, alias pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai energinya. Keren banget yah ^_^
Kami sempat berhenti di tepi danau di Lake Terrace dan melihat-lihat keadaan di sekitar danau tersebut. Udara terasa dingin walaupun tidak ada angin bertiup. Ada dua ekor angsa hitam yang tampak sedang berenang dan bermain-main di tepian. Tidak terlalu lama kami berada di tepi danau, lalu kami menuju ke Riverside Park, dekat dengan i-Site. Kami berjalan-jalan sampai ke tepian Waikato River. Pemandangan di tepi sungai ini indah sekali. Tampak pula banyak speed boat dan yacht yang berlabuh di dekat sana, karena di dekat situ memang ada yacht club. Sekitar jam 5 sore, kami memutuskan untuk ke Ferry Road Carpark (sebetulnya deket banget sih dari Riverside Carpark tadi). Di sinilah kami akan menghabiskan malam di dalam campervan. Lokasinya persis di pinggir danau, jadi dari dalam campervan melihat keluar, pemandangannya langsung danau. Asyik sekali ya.... ^_^
Turun dari campervan, kami disambut oleh ratusan unggas. Aaaahhh..... senang sekali!!! Kami membagikan roti kepada mereka yang berebutan ingin dapat makan.
Tidak lama setelah itu, tampak beberapa mobil berdatangan, lalu banyak pemuda tampak berlarian menuju tepi danau. Lalu satu demi satu, mereka melepaskan kaos yang mereka pakai, lalu menceburkan diri ke dalam danau! Padahal suhunya cukup dingin, dan air danaunya terasa seperti air es saat itu.
Tadinya kami agak waswas, takutnya mereka pemuda-pemuda iseng yang mungkin saja mengganggu orang-orang di sekeliling mereka, namun ternyata mereka adalah para pemain rugby, mungkin dari tim rugby lokal yang baru selesai latihan di suatu tempat, lalu untuk cooling down mereka menceburkan diri ke dalam air es di danau hehehehe.... Mereka cukup berisik sebetulnya, karena banyak yang berteriak-teriak, tapi untungnya tidak sampai mengganggu kami.
Rugby memang olahraga yang sangat populer di New Zealand, dengan tim jagoan mereka, The All Blacks yang sudah mendunia.
Sampai sekitar jam 17.30 petang. setelah mereka semua pergi, kami sempat bertelepon ria dengan orang-orang di rumah, memanfaatkan fasilitas telepon internasional gratis dari Vodafone.
Setelah itu barulah aku menyiapkan makan malam, lalu kami makan malam bersama. Setelah itu kami lebih banyak bersantai dan menghabiskan waktu di dalam campervan, karena udara di luar sangat dingin. Selama berada di North Island, di Taupo inilah yang suhunya terendah menurut kami.
Oya di Ferry Road car park ini juga ada toilet yang letaknya tidak terlalu jauh, jadi masih bisa memanfaatkan wastafel dan toilet bersih untuk mencuci muka dan sikat gigi.
Malam itu pun kami tidur dengan nyenyak di dalam keheningan malam setelah seharian menempuh jarak sekitar 220 KM....
To be continued........
No comments:
Post a Comment