18 April 2018
Pagi ini aku baru terbangun jam 6.20 pagi dan melakukan aktivitas rutin seperti hari-hari kemarin tanpa terburu-buru karena kami belum memiliki rencana yang pasti untuk hari ini. Dari itinerary yang sudah kupersiapkan dari rumah, masih ada beberapa tempat yang bisa dijelajah di seputar Nong Khiaw. Aku dan suami sempat berunding semalam, dan sebetulnya kami ingin menjelajah ke beberapa gua di sekitar kota dengan menyewa sepeda motor atau sepeda. Rencananya kami akan mengajak Flo dan Jasmine juga kalau mereka mau ikut. Ternyata menyewa sepeda motor di Nong Khiaw cukup mahal, LAK 120K per hari, dan harus dikembalikan selambat-lambatnya jam 7 malam, sedangkan sepeda LAK 40K per hari. Hmmm cukup mahal juga ya... :(
Pagi hari ini cuaca relatif cerah, dan kami relatif santai serta lebih banyak beristirahat. Suami bahkan sempat meminjam sapu yang kondisinya sudah cukup mengenaskan dan menyapu kamar dengan penuh gaya (hahahaha), karena lantainya memang cukup berdebu. Aku juga sempat duduk-duduk di restoran Vongmany untuk mengerjakan pembukuan sekaligus mencari sinyal wifi, karena dari kamar sinyalnya lemah. Setelah itu kami masih bersantai-santai sampai sekitar jam 10 pagi saat Flo dan Jasmine bangun dari tidurnya. Aku juga sempat berpapasan dengan Lucho yang hendak meninggalkan Nong Khiaw menuju ke Luang Prabang hari ini. Aku sempat menawarkan mengisi botol air minum Flo dan Jasmine, karena setiap hari aku memang masak air cukup banyak untuk minum kami berdua. Aku juga menawari mereka kopi, dan mereka berdua menyambutnya dengan senang hati.
Sekitar jam 10 pagi, akhirnya kami berempat kembali duduk di bangku taman di bawah pohon mangga. Kami berbagi makanan yang kami miliki, dan mengobrol hingga lewat tengah hari. Sepertinya semuanya malas keluar karena cuaca panas, sementara perut sudah mulai lapar, jadi aku membuatkan mie instan cup untuk suami dan untuk Flo dan Jasmine. Ternyata mereka makan mie instannya dengan roti lho... karena mie kuah bagi mereka seperti sup, jadi sup cocok dimakan dengan roti. Cukup aneh ya untuk budaya kita hehehehe...
Bisa dibilang kami mengobrol tiada habisnya sampai jam 3.30 sore, padahal seharian belum mandi. Sepertinya tiada habisnya cerita yang kami bahas, mulai dari travelling, perbedaan budaya, politik, masalah pribadi, hingga keluarga. Mereka berdua masih berusia 26-27 tahun. Flo masih kuliah dan mengambil jurusan ilmu politik sembari kerja serabutan, sementara Jasmine bekerja sebagai perawat di Austria. Banyak sekali kisah, pengalaman, dan pengetahuan baru yang kami dapatkan dari mereka. Dan pastinya mereka mengundang kami, apabila kami hendak travelling ke Austria, kami boleh tinggal di tempat mereka hehehehe...
Selesai ngobrol, kami berdua mandi terlebih dahulu, dan sedang bersiap-siap akan keluar, saat Flo dan Jasmine mendatangi kamar kami dan memberikan sebongkah roti tawar dan setoples Nutella! Katanya untuk membalas kebaikan kami yang sudah menjamu mereka dengan makanan yang kami miliki dan untuk persediaan air minum mereka, sehingga mereka bisa lebih irit karena tidak perlu membeli air minum setiap hari. Wah, kami sangat berterima kasih atas pemberian mereka ^_^
Setelah itu kami berdua jalan kaki lagi untuk mencari kopi instan, karena persediaan kopi kami sudah habis sama sekali. Melewati jembatan, kami berjalan ke deretan toko di dekat dermaga, dan singgah di toko tempat kami membeli roti dan Nutella kemarin. Sementara kami sedang memilih-milih kopi di etalase, terdengar suara musik yang cukup keras dari samping toko. Ternyata ada beberapa orang perempuan, mungkin berusia sekitar 30 tahunan, yang masih sedang merayakan Songkran dengan makan dan minum beer sambil menari-nari.
Suami memilih kopi merk Birdy seharga LAK 20K, dan usai membayar kami sempat berhenti sejenak di depan tempat para perempuan tadi sedang berpesta untuk memotret mereka, saat salah satu dari mereka melambaikan tangan sekaligus menawarkan gelas berisi beer kepada kami berdua. Aku pun mengajak suami untuk mau memenuhi ajakan mereka.
Kami diberi masing-masing sebuah gelas berisi beer, dan setiap kali gelasnya kosong langsung diisi ulang. Wah entah berapa banyak beer yang kami minum, aku sampai tidak lagi menghitungnya. Kami berdua menjadi cukup mabuk karenanya hahahaha... Kami (terutama aku) pun ikut menari-nari dengan para perempuan ini, mengikuti irama musik yang diputar.
Sekitar 20 menit kemudian, aku melihat 3 orang gadis bule yang lewat, dan aku memanggil mereka untuk turut bergabung bersama kami. Suasana jadi semakin meriah dengan kehadiran 3 orang gadis asal Spanyol ini.
Mereka turut minum dan menari hingga sekitar jam 5.15 sore, kemudian berpamitan kepada kami semua. Tidak lama kemudian, kami berdua juga berpamitan dan berterima kasih kepada para perempuan lokal yang telah berbaik hati menjamu kami dengan beer dan suasana keakraban lokal yang sangat menyenangkan ini ^_^
Berjalan kembali ke penginapan, jalanku sampai sempoyongan akibat terlalu mabuk. Namun masih sempat juga memotret suasana petang hari di jembatan hahahaha... Sampai di kamar kami di Vongmany, aku langsung tertidur. Suami yang pergi membeli makan malam untuk kami berdua, daging babi bakar seperti kemarin malam, dan 3 porsi nasi putih di restoran India. Setelah membangunkanku, kami makan malam berdua sampai kekenyangan lagi. Baru setelah itu aku mempersiapkan segala kebutuhan untuk esok pagi, dan kemudian tidur hingga keesokan hari ^_^
Ah.... hari ini benar-benar hari yang sangat santai dan menyenangkan, walaupun bisa dibilang kami tidak banyak menjelajah area sekitar. Rencananya besok pagi kami berdua akan ke Luang Prabang naik kendaraan umum. Flo dan Jasmine juga memiliki rencana yang sama, namun kami masih belum tahu apakah kami berempat akan berangkat bersama, karena kami berdua cenderung berangkat lebih awal, sedangkan Flo dan Jasmine sepertinya lebih suka bangun agak siang. Yang pasti, kami sudah memberi tahu mereka bahwa kami akan check-out dari Vongmany antara jam 9 hingga jam 9.30 pagi, karena masih harus berjalan kaki ke terminal yang jaraknya hampir 2 KM.
Aku sangat bersyukur memiliki suami seperti suamiku, yang selalu sabar dan setia menjaga dan mendampingiku dalam segala situasi, apalagi aku seringkali mengusulkan tindakan yang spontan dan tidak terduga hehehehe... Love you, Babe! <3 <3 <3
To be continued.......
Pagi hari ini cuaca relatif cerah, dan kami relatif santai serta lebih banyak beristirahat. Suami bahkan sempat meminjam sapu yang kondisinya sudah cukup mengenaskan dan menyapu kamar dengan penuh gaya (hahahaha), karena lantainya memang cukup berdebu. Aku juga sempat duduk-duduk di restoran Vongmany untuk mengerjakan pembukuan sekaligus mencari sinyal wifi, karena dari kamar sinyalnya lemah. Setelah itu kami masih bersantai-santai sampai sekitar jam 10 pagi saat Flo dan Jasmine bangun dari tidurnya. Aku juga sempat berpapasan dengan Lucho yang hendak meninggalkan Nong Khiaw menuju ke Luang Prabang hari ini. Aku sempat menawarkan mengisi botol air minum Flo dan Jasmine, karena setiap hari aku memang masak air cukup banyak untuk minum kami berdua. Aku juga menawari mereka kopi, dan mereka berdua menyambutnya dengan senang hati.
Sekitar jam 10 pagi, akhirnya kami berempat kembali duduk di bangku taman di bawah pohon mangga. Kami berbagi makanan yang kami miliki, dan mengobrol hingga lewat tengah hari. Sepertinya semuanya malas keluar karena cuaca panas, sementara perut sudah mulai lapar, jadi aku membuatkan mie instan cup untuk suami dan untuk Flo dan Jasmine. Ternyata mereka makan mie instannya dengan roti lho... karena mie kuah bagi mereka seperti sup, jadi sup cocok dimakan dengan roti. Cukup aneh ya untuk budaya kita hehehehe...
Bisa dibilang kami mengobrol tiada habisnya sampai jam 3.30 sore, padahal seharian belum mandi. Sepertinya tiada habisnya cerita yang kami bahas, mulai dari travelling, perbedaan budaya, politik, masalah pribadi, hingga keluarga. Mereka berdua masih berusia 26-27 tahun. Flo masih kuliah dan mengambil jurusan ilmu politik sembari kerja serabutan, sementara Jasmine bekerja sebagai perawat di Austria. Banyak sekali kisah, pengalaman, dan pengetahuan baru yang kami dapatkan dari mereka. Dan pastinya mereka mengundang kami, apabila kami hendak travelling ke Austria, kami boleh tinggal di tempat mereka hehehehe...
Selesai ngobrol, kami berdua mandi terlebih dahulu, dan sedang bersiap-siap akan keluar, saat Flo dan Jasmine mendatangi kamar kami dan memberikan sebongkah roti tawar dan setoples Nutella! Katanya untuk membalas kebaikan kami yang sudah menjamu mereka dengan makanan yang kami miliki dan untuk persediaan air minum mereka, sehingga mereka bisa lebih irit karena tidak perlu membeli air minum setiap hari. Wah, kami sangat berterima kasih atas pemberian mereka ^_^
Setelah itu kami berdua jalan kaki lagi untuk mencari kopi instan, karena persediaan kopi kami sudah habis sama sekali. Melewati jembatan, kami berjalan ke deretan toko di dekat dermaga, dan singgah di toko tempat kami membeli roti dan Nutella kemarin. Sementara kami sedang memilih-milih kopi di etalase, terdengar suara musik yang cukup keras dari samping toko. Ternyata ada beberapa orang perempuan, mungkin berusia sekitar 30 tahunan, yang masih sedang merayakan Songkran dengan makan dan minum beer sambil menari-nari.
Suami memilih kopi merk Birdy seharga LAK 20K, dan usai membayar kami sempat berhenti sejenak di depan tempat para perempuan tadi sedang berpesta untuk memotret mereka, saat salah satu dari mereka melambaikan tangan sekaligus menawarkan gelas berisi beer kepada kami berdua. Aku pun mengajak suami untuk mau memenuhi ajakan mereka.
Kami diberi masing-masing sebuah gelas berisi beer, dan setiap kali gelasnya kosong langsung diisi ulang. Wah entah berapa banyak beer yang kami minum, aku sampai tidak lagi menghitungnya. Kami berdua menjadi cukup mabuk karenanya hahahaha... Kami (terutama aku) pun ikut menari-nari dengan para perempuan ini, mengikuti irama musik yang diputar.
Sekitar 20 menit kemudian, aku melihat 3 orang gadis bule yang lewat, dan aku memanggil mereka untuk turut bergabung bersama kami. Suasana jadi semakin meriah dengan kehadiran 3 orang gadis asal Spanyol ini.
Mereka turut minum dan menari hingga sekitar jam 5.15 sore, kemudian berpamitan kepada kami semua. Tidak lama kemudian, kami berdua juga berpamitan dan berterima kasih kepada para perempuan lokal yang telah berbaik hati menjamu kami dengan beer dan suasana keakraban lokal yang sangat menyenangkan ini ^_^
Berjalan kembali ke penginapan, jalanku sampai sempoyongan akibat terlalu mabuk. Namun masih sempat juga memotret suasana petang hari di jembatan hahahaha... Sampai di kamar kami di Vongmany, aku langsung tertidur. Suami yang pergi membeli makan malam untuk kami berdua, daging babi bakar seperti kemarin malam, dan 3 porsi nasi putih di restoran India. Setelah membangunkanku, kami makan malam berdua sampai kekenyangan lagi. Baru setelah itu aku mempersiapkan segala kebutuhan untuk esok pagi, dan kemudian tidur hingga keesokan hari ^_^
Ah.... hari ini benar-benar hari yang sangat santai dan menyenangkan, walaupun bisa dibilang kami tidak banyak menjelajah area sekitar. Rencananya besok pagi kami berdua akan ke Luang Prabang naik kendaraan umum. Flo dan Jasmine juga memiliki rencana yang sama, namun kami masih belum tahu apakah kami berempat akan berangkat bersama, karena kami berdua cenderung berangkat lebih awal, sedangkan Flo dan Jasmine sepertinya lebih suka bangun agak siang. Yang pasti, kami sudah memberi tahu mereka bahwa kami akan check-out dari Vongmany antara jam 9 hingga jam 9.30 pagi, karena masih harus berjalan kaki ke terminal yang jaraknya hampir 2 KM.
Aku sangat bersyukur memiliki suami seperti suamiku, yang selalu sabar dan setia menjaga dan mendampingiku dalam segala situasi, apalagi aku seringkali mengusulkan tindakan yang spontan dan tidak terduga hehehehe... Love you, Babe! <3 <3 <3
To be continued.......
No comments:
Post a Comment