Sabtu, 17 September 2016
Pagi hari, alarm berbunyi jam 4 pagi, tapi rasanya masih maleeeess banget soalnya dingiiiin banget kalau keluar dari selimut. Jadi aku masih tidur-tiduran lagi sampai alarm berbunyi untuk kedua kalinya jam 4.20 pagi. Begitu bangun, langsung deh buat larutan lemon madu, masak air panas dan susu untuk membuat kopi.Di luar campervan, angin masih sangat kencang dan dingin sekali, dan sepertinya hujan pun masih betah, belum mau berhenti juga sejak semalam.
Selesai ngopi, aku berbenah di dalam campervan dan menyelesaikan urusan pagi hari, lalu jam 5.30 mandi di dalam campervan. Selesai mandi, aku menyiapkan sarapan buat suami dan putri tercintaku. Mereka baru bangun jam 6 pagi. Mereka pun bergantian mandi di dalam campervan, lalu kami keluar dan berlarian ke toilet umum untuk sikat gigi. Kenapa berlarian? Ya supaya tidak terlalu kedinginan hehehehe..... Lagi-lagi air bersih di campervan habis lagi, untungnya sudah selesai mandi semua.
Selesai bersiap-siap, pukul 7.45 pagi kami sudah siap berangkat. Sebelum menuju Egmont National Park, kami mampir terlebih dahulu di pombensin untuk mengisi air bersih dan solar. Sembari menunggu di dalam mini market, aku melihat-lihat barang-barang yang dijual di etalase, dan akhirnya malah tertarik untuk membeli makanan untuk sarapan. Namanya bacon and cheese crunchies, bentuknya seperti risoles kalau di Indonesia. Harganya NZ$ 3.5, isinya bacon dan keju dengan kulit yang crispy, dan ternyata rasanya enak lho ^_^
Setelah selesai membayar semuanya, kami pun berangkat. Sepertinya hujan turun sejak semalam, tidak berhenti sama sekali. Dan semakin naik ke atas gunung, hujan justru semakin deras. Jalannya cukup menanjak dan berkabut agak tebal saking dinginnya. Sampai di tujuan, di tempat parkir, hujannya deras dan anginnya kencang sekali karena tempatnya terbuka. Sayang sekali kami jadi tidak bisa mengeksplor di sekitar situ. Aku sempat keluar campervan selama beberapa menit untuk memotret, tapi jadi mati gaya deh karena hujan hahahaha...
Di sekeliling tempat ini hanya tampak putih karena kabut. Selain itu juga masih banyak jejak-jejak salju yang sepertinya baru meleleh karena hujan, karena beberapa kilometer sebelumnya ada peringatan, kendaraan yang naik harus 4wd atau menggunakan snow chain. Seharusnya dari tempat ini kita bisa mendaki menuju puncak gunung Taranaki. Selain itu juga ada beberapa jalur lain yang menuju ke Wilkies Pool dan Dawson Falls kalau berjalan kaki. Kalau tidak salah ingat, tempat ini pun bisa dijadikan freedom camping ground untuk SCU.
Akhirnya kami memutuskan untuk kembali saja karena tidak ada yang bisa dilakukan di tempat ini. Sempat mampir pula di toilet umum tidak jauh dari tempat parkir mobil sembari berharap hujan akan mereda. Tapi ternyata tidak. Jadi kami turun kembali menyusuri jalan, dan menuju ke Dawson Falls. Sebenarnya jarak dari parkiran Egmont National Park ke Dawson Falls tidak terlalu jauh (tapi tidak tahu tingkat kesulitannya seperti apa), tapi jalan yang diperuntukkan bagi mobil harus memutar cukup jauh. Tadinya semakin menuruni pegunungan, hujan semakin mereda, namun mendekati tujuan, hujan jadi deras lagi. Mungkin karena lokasinya semakin tinggi jadi hujan juga semakin banyak ya... Di jalan pun akhirnya jadi banyak ngemil karena cuacanya dingin hihihihi...
Sesampai di area parkir Dawson Falls, kami parkir di tempat yang disediakan. Di tempat ini ada Dawson Falls Visitors Centre dan dua buah penginapan yang tampak. Dari tempat parkir pun ternyata masih harus berjalan lagi. Saat itu suami dan putriku sudah mulai cemberut karena mereka ogah berhujan-hujanan hehehehe....
Setengah berlarian karena hujan, kami menuju starting point Dawson Falls. Hujannya benar-benar deras, kami semua sampai basah kuyup. Keuntungannya, karena hujan jadi tidak ada pengunjung lain di tempat tersebut. Setelah 600 meter, kami memasuki jalan setapak berupa anak tangga di dalam hutan. Wah, jalannya benar-benar becek dan banyak genangan air. Mulai jaket/coat, celana panjang, sampai sepatu dan kaus kaki kami sampai basah semua. Medannya tidak terlalu sulit, namun hujan dan genangan air membuatnya jadi licin di beberapa tempat, karenanya harus lebih berhati-hati.
Sekitar 200 meter menuruni tangga alam, sampailah kami di air terjunnya. Wow, ternyata ada 2 air terjun, dan mungkin karena curah hujan yang cukup tinggi, airnya jadi deras sekali. Sebetulnya tempat ini indah sekali, namun hujan membuat kami sulit untuk menjelajah lebih lanjut (sepertinya bisa terus turun ke bawah mendekati air terjun). Kami hanya sebentar mengambil foto-foto, lalu naik kembali ke atas. Wah, tampang suami dan putriku juga makin bete, mungkin mereka tidak nyaman karena basah kuyup hehehehe...
Kami berlarian secepatnya menuju ke parkiran, dan sampai di campervan, kami melepas pakaian yang basah, lalu minum wedang rebusan jahe. Lumayan, badan jadi terasa hangat kembali. Jaket dan coat yang basah digantung di dalam campervan supaya cepat kering. Saat itu sudah hampir siang, dan karena sudah agak lapar, sekalian saja aku menyiapkan makan siang di sana. Selesai masak, kami makan bersama di dalam campervan. Menunya kentang rebus, sisa daging domba yang dimasak teriyaki, dan tumis sayuran, plus selada segar untukku. Jangan lupakan taburan cabe bubuk yang banyaaaak untuk menciptakan sensai ekstra pedas hehehehe...
Selesai kami makan, waktu sudah menunjukkan hampir jam 1 siang, jadi kami melanjutkan perjalanan ke Whanganui. Di perjalanan ini, karena putriku ingin duduk di depan, aku duduk di belakang sembari membereskan barang-barang. Tidak lupa menenggak whisky untuk menghangatkan badan hahaha... Eh akhirnya malah ketiduran! Aku sempat merasakan teriknya matahari masuk lewat jendela campervan, dan baru terbangun saat sudah dekat dengan Whanganui. Aku bertukar posisi dengan putriku, supaya dia juga bisa tidur siang.
Sekitar jam 3 sore, kami sampai di Whanganui, dan kami langsung menuju ke Winter Gardens. Kami parkir di tempat parkir yang disediakan, hendak berjalan-jalan di sekitar sana. Cuaca masih tetap kelabu, namun sudah tidak ada air yang menetes dari langit. Bahkan udara tidak terasa terlalu dingin, sehingga tidak perlu memakai jaket untuk keluar dan berjalan-jalan. Belum lagi turun dari campervan, sudah terlihat banyak bebek di tepi danau dan di mana-mana. Wah... putriku yang baru terbangun dari tidurnya langsung bersemangat sekali, karena dia suka sekali memberi makan bebek. Jadi dengan segera disiapkannya roti tawar untuk memberi makan unggas-unggas tersebut ^_^
Di Winter Gardens ini, kita bisa menjelajah ke Virginia Lake Aviary, tamannya sendiri yang cukup luas dengan Lake Virginia di tengahnya, dan Virginia Lake Reserve di seberang danau. Di tengah danau pun ada sebuh air mancur bernama Higginbottom Fountain, tapi setelah jam 4 sore air mancurnya dimatikan hehehehe...
Pertama kami menuju ke Virginia Lake Aviary. Tempat ini bentuknya seperti sangkar burung yang besar sekali. Sepertinya tempat ini dipakai untuk melindungi beberapa jenis unggas tertentu, dan untuk perawatan unggas-unggas yang baru menetas juga. Ada banyak jenis unggas di dalamnya, termasuk merpati, kakatua, dan ada kalkun juga yang lucu sekali.
Keluar dari tempat tersebut, kami menyusuri jalan setapak memutari taman. Kami bertemu dengan banyak bebek liar dan ayam, beserta anak-anaknya yang lucu-lucu sekali. Kami berhenti untuk memberi mereka makanan. Mereka berkerumun dan mengikuti kami dan beberapa pengunjung lain yang juga memberi makan.
Setelah itu kami berjalan lagi ke arah danau. Wow... benar-benar indah sekali tempat ini. Banyak pohon yang sepertinya sudah sangat tua usianya. Ada pula beberapa patung taman. Banyak bunga tulip juga, warna pink dan kuning. Kemudian sampailah kami di tepi danau yang luas dengan air mancurnya, tapi tidak lama kemudian air mancurnya sudah dimatikan karena sudah jam 4 sore. Di danau ini dan di sekitarnya, banyak sekali bebek liar, berbagai jenis burung, dan beberapa ekor angsa dewasa, termasuk angsa hitam. Sungguh luar biasa. Menyaksikan angsa-angsa dewasa berenang di permukaan air, mengayuhkan kakinya dengan anggun dan mengepakkan sayapnya... pokoknya wow banget deh...
Kami memberi mereka makan roti yang kami bawa, dan begitu tahu ada makanan, mereka langsung berebutan mendatangi. Lucuuu sekali, melihat mereka semua berkerumun dan berebutan makanan. Beberapa unggas yang besar-besar bahkan berani makan dari tangan kami langsung. Benar-benar betah sekali kami di sana, sampai waktu berlalu tanpa terasa.
Setelah cukup lama di titik tersebut, kami berjalan menyusuri pinggiran danau yang di tepi jalan raya, dan melihat seorang pria manula sedang menata banyak sekali remahan roti di bangku panjang sampai penuh. Waktu kusapa, beliau malah mengajak kami ngobrol panjang lebar, bahkan mengajari putriku cara memberi makan angsa dan bebek, supaya bisa "mengincar" pada bebek atau angsa tertentu, dan cara agar angsa-angsa dewasa mau makan langsung dari tangan kita. Posisinya seperti di atas jembatan, jadi si angsa harus setengah "terbang" dan berdiri di air supaya bisa meraih roti di tangan kita. Menyenangkan sekali.
Sekitar 15 menit kemudian, kami berfoto bersama dan berpamitan pada Bob, sang pria tua yang baik hati itu, lalu berjalan lagi menyusuri tepian danau, ke arah Virginia Lake Reserve. Di sini lebih banyak pohon-pohon saja, karenanya tidak lama kemudian kami memutuskan untuk kembali ke campervan, karena masih akan melanjutkan perjalanan lebih jauh, dan tidak menginap di Whanganui. Kami sempat juga ke toilet di Winter Gardens ini, toiletnya bersih sekali, dan wangi hehehehe... Oya, yang pasti selama ke toilet umum di NZ, belum pernah ada kotak amal atau harus bayar 2.000 rupiah hahahaha....
Sekitar pukul 5 sore, kami bergerak menuju Sanson. Kami melalui jalanan di pusat kota Whanganui, dan ternyata kotanya cukup besar dan ramai. Pusat pertokoannya tampak rapi berjajar di sepanjang jalan. Banyak bunga tulip yang ditanam di pembatas di tengah jalan.
Kami sampai di Sanson Domain sekitar pukul 6 petang, dan suasana sudah mulai gelap. Di tempat parkir tidak ada apa pun, hanya lapangan kosong saja, jadi kami memutuskan untuk maju sampai Palmerston North saja sekalian. Namun karena perut sudah mulai keroncongan, aku masak dulu untuk makan malam, dan kami makan malam bersama. Menunya kentang rebus, tumis brussel sprouts dan tumis bacon, ditambah romaine lettuce segar. Jangan lupa plus cabe bubuk yang banyak ^_^
Setelah selesai makan malam, kami berangkat ke Palmerston North atau sering disebut Palmy. Di South Island juga ada kota kecil bernama Palmerston, karenanya yang di North Island ini ditambahi embel-embel "North" supaya tidak keliru.
Kami parkir di Railway Land Reserve, another freedom camping ground di jalan raya. Ini benar-benar hanya tempat parkir pinggir jalan yah, tapi boleh numpang parkir gratis sampai pagi harinya. Kami juga dengan sengaja parkir persis di depan toilet umum hahahaha... Toilet di sini pun bersih sekali dan bergaya funky, warna-warni. Jadi kami bisa cuci muka dan sikat gigi di dalam toilet.
Setelah itu kami berjalan sedikit di sekitar parkiran, ada Skate Park beserta bangku-bangku taman di sana, jadi kami bawa kopi dan wine, lalu duduk-duduk dan bersantai di sana. Sempat ada seorang pria yang mendatangi kami, tampaknya mabuk. Dia minta sedikit wine dan kami beri, lalu minta sebatang rokok juga. Setelah mengucapkan terima kasih dan ngomong sesuatu yang kurang jelas, dia pun ngeloyor pergi.
Karena udara mulai dingin, kami kembali ke campervan, dan selesai berbenah, kami beranjak tidur sekitar pukul 9 malam. Total perjalanan hari ini cukup lumayan juga, sekitar 300 KM, karenanya mungkin kami jadi cukup lelah.... tapi perut kenyang dan selimut hangat, membuat kami bisa tidur dengan nyenyak ^_^
To be continued.......
No comments:
Post a Comment