Senin, 19 September 2016
Pagi ini aku terbangun jam 4.20 dalam keadaan sudah segar. Rutinitas pagi pun dilakukan seperti biasa, minum air lemon madu, secangkir kopi panas, dan menyiapkan sarapan.
Sekitar jam 5.30 pagi baru aku mandi di fasilitas mandi Farmhouse Lodge. Akhirnya bisa mandi dengan layak tanpa harus kuatir kehabisan air seperti kalau mandi di dalam campervan hehehehe.... Kamar mandinya hanya ada satu saja dan bisa dibilang agak kuno, namun cukup luas. Dan yang pasti air panasnya nyaman sekali ^_^
Setelah mandi, aku berjalan-jalan di sekitar, tapi tidak sampai jauh karena udaranya dingin sekali. Ternyata di sekeliling tempat kami parkir, ada pohon lemon, grapefruit, dan jeruk mandarin yang buahnya sedang lebat dan banyak yang ranum. Kemarinnya tidak kelihatan karena waktu sampai sudah gelap. Senang sekali melihat pohon buah-buahan yang siap panen tersebut.
Setelah itu aku masuk kembali ke dalam campervan dan berbenah sembari menunggu suami dan putriku terbangun. Setelah mereka bangun, barulah aku menyiapkan kopi dan susu di dapur lodge. Kami juga sempat bermain-main dengan Lulu dan Lala, anjing-anjing kecil milik Novia.
Setelah kami sarapan dan selesai mandi, ada seorang pria paruh baya yang jangkung mendatangi kami, dan beliau berkata akan mengajak kami berkeliling area ini. Namanya David, beliau adalah sahabat Dawson dan Novia. Kami masih menjemur pakaian yang semalam dilaundry, supaya hari ini bisa kering semua terkena sinar matahari. Lokasi menjemurnya ada di belakang kamar mandi. Setelah menunggu David selesai minum kopi, kami diajak berkeliling.
Ternyata tanah milik Dawson sangat luas, dan tempatnya pun indah. Dari tepian Ngaruroro River, lalu berjalan ke perkebunan beberapa macam buah-buahan yang mulai bersemi, sampai ke puncak bukit yang indah. Ada beberapa kotak yang ternyata merupakan rumah-rumah lebah. Kami juga melihat ada beberapa babi dan biri-biri di kejauhan, milik tetangga di seberang bukit. Tempat ini sudah ada semenjak 120 tahun yang lalu, jadi bisa dianggap sebagai historic place di sana. Asyik ya?
Selesai berkeliling di Farmhouse Lodge, kami memutuskan untuk pergi ke Napier. Jaraknya hanya 18km dari tempat ini. Sepanjang jalan banyak sekali vineyard (perkebunan anggur) yang kami lewati. Hastings adalah kota yang termasuk di dalam region Hawke's Bay. Menurut sensus tahun 2016, penduduknya mencapai 68.900 jiwa. Hastings sendiri merupakan salah satu pusat produksi buah-buahan dan sayuran segar di NZ, antara lain buah apel, kiwi, pear, stone fruit, pome fruit, dan anggur tentunya, dan karenanya juga merupakan salah satu produsen wine terbanyak di negara ini. Untuk peredaran hasil buminya, Hastings sangat bergantung pada Napier, karena di Napier ada pelabuhan yang sangat berperan dalam pendistribusian hasil alam tersebut. Kedua kota yang saling bertetanggan ini seringkali disebut sebagai Bay Cities atau Twin Cities.
Memasuki kota Napier, kami sempat mampir di Marine Parade Street di tepian pantai. Di tempat ini ada dump station sekaligus kran air bersih, jadi kami manfaatkan untuk membuang isi toilet cassette dan mengisi persediaan air bersih. Ada beberapa tempat untuk duduk dan bersantai di sepanjang tepian pantai. Cuaca saat itu sangat cerah, sehingga kami melihat ada beberapa penduduk yang sedang mengajak jalan-jalan anjing mereka. Sempat pula kami bermain-main dengan black labrador yang ada di sana bersama tuannya.
Setelah itu kami lanjut dengan campervan melewati Napier Port, yang tampaknya menjadi pusat ekspor impor, lalu ada Spriggs Park, dan akhirnya kami berhenti di Perfume Point Recreation Reserve, East Pier. Di sini kami berjalan-jalan di sekitar area tersebut. Matahari bersinar sangat cerah, so it was a perfect day for us. Di tempat ini juga banyak burung camar yang hinggap di rerumputan dan di pasir pinggir pantai. Menyenangkan sekali. Kami duduk-duduk di kursi, jalan-jalan, dan mengambil foto. Baru kali ini aku merasakan matahari semenjak tiba di New Zealand. Rasanya senang sekali kena panas matahari. Itu pun tetap mengenakan jaket, karena anginnya cukup kencang di sepanjang tepian pantai.
Di ujungnya, Perfume Point, tampak ada sebuah bangunan seperti mercu suar, namun berwarna-warni. Di sana ada seorang pria Asia yang mengenakan rompi, jadi kupikir dia adalah petugas di sana. Waktu kutanya, bangunan apa ini? Pria tersebut menjawab, sepertinya mercu suar. Tapi agak bete cara jawabnya, jadi kami tinggalkan dia. Lalu kami berjalan sampai di bebatuan pinggir laut, di mana banyak orang sedang memancing. Eh ternyata si pria Asia tadi juga sedang memancing. Lalu waktu aku berjalan ke arahnya, dia bertanya, are you visiting? Bla bla bla... oh ternyata pria tersebut bukan petugas di sana, tapi memang sedang memancing, pantas saja agak bete waktu ditanya hahahaha... Pria tersebut berasal dari Korea Selatan, dan sudah 23 tahun tinggal di NZ, jadi sudah warga negara. Hari Selasa sampai Minggu merupakan hari kerjanya, jadi hari Senin ini adalah hari liburnya. Ternyata orangnya juga ramah, bahkan kami sempat tertawa-tawa membicarakan K-Pop, K-drama, dan gangnam style hahahaha...
Selesai jalan-jalan, kami kembali ke campervan, dan aku menyiapkan makan siang untuk kami bertiga. Menunya hanya telur orak-arik, bacon dimasak teriyaki, dan tumis brussel sprouts. Hmmm... nikmat sekali makan dengan suasana yang agak hangat siang itu.
Selesai makan, kami beranjak pergi ke Orotu Park di Tamatea, di sisi lain kota Napier. Jaraknya hanya sekitar 6.7 KM saja dari Perfume Point.
Di Otoru Park ini terdapat Park Island Recreation Ground, sebuah taman yang sangat luas sekali, tempat yang cocok untuk jalan-jalan, jogging, atau mengajak anjing peliharaan. Di tempat ini pemandangannya juga indah sekali. Banyak sekali pepohonan berbagai jenis dan usia. Rasanya setiap pohon bagus sekali untuk dijadikan background foto hahahaha....
Beberapa pohon juga sedang berbunga aneka warna. Cukup lama kami bersantai di taman ini, bahkan aku sempat tidur-tiduran di padang rumput yang luas sekali. Sempat ketiduran juga tapi cuma sebentar sih hehehehe....
Setelah hilang rasa lelah, kami beranjak kembali ke parkiran, lalu menuju ke PaknSave Tamatea. Hanya belanja bawang bombay, potato chips (camilan kesukaan putriku nih sepanjang di NZ), dan wine. Kami beli white wine yang isi 2 liter sekaligus, kemasannya hanya berupa plastik tebal, dengan sebuah kran di bagian bawahnya. Harganya tentu saja murah, hanya NZ$ 14.79. Waktu di kasir, putriku sempat diminta menunjukkan paspornya, karena dia memang ikut memilih-milih wine tersebut. Di PaknSave ini kami juga mengambil 2 buah dos bekas yang cukup besar, untuk dijadikan alas kaki di dalam campervan agar tidak kotor lantainya. Belanjanya total habis sekitar NZ$ 33.
Selesai belanja, kami kembali menuju ke Farmhouse Lodge. Kami sampai sekitar jam 3 sore. Baru saja sampai, David mendatangi kami dan mengatakan kami harus membawa seauatu, bahan makanan maksudnya, untuk kami. Lalu beliau menunjukkan bangunan seperti gudang, yang ternyata merupakan toko bahan makanan Asia milik Novia. Gudangnya sangat luas dan banyak sekali bahan makanan yang bisa dipilih. Terima kasih sekali lagi Novia atas segala kebaikanmu kepada kami.... Kami membawa sweet chili sauce, cabe kering, saus serbaguna, bihun kering, sarden, dan biskuit.
Setelah itu aku beres-beres dan membersihkan campervan. Anjing-anjing yang ada di sana sudah mulai berani mendatangi campervan kami, bahkan masuk ke dalam lho... jadi bisa diajak bermain di dalam campervan hehehehe...
Lalu kami bertiga pergi berjalan kaki ke jembatan di jalan raya untuk sekedar memotret di sana. Ternyata malah ada jalan setapak khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda, sehingga tidak perlu kuatir tertabrak mobil-mobil yang melaju dengan kencangnya. Pemandangan Ngaruroro River dilihat dari atas jembatan pun sungguh indah.
Kembali dari jembatan, kami melihat Terry baru saja selesai mereparasi sebuah mobil Panther 4WD. Ternyata beliau adalah teknisi yang handal. Oleh Terry, kami diajak menaiki mobil tersebut. Test drive, katanya. Lalu Terry mengeluarkan anjing-anjing berburu milik Dawson, semuanya ada 14 ekor. Terry mengemudikan mobil dan anjing-anjing tersebut mengikuti kami, ada yang di belakang, ada yang di samping, ada yang di depan juga.
Kami berkendara menyusuri tepian sungai, melintasi aliran sungai yang tidak terlalu dalam, melintasi bukit-bukit, dan medan yang menantang lainnya. Seru sekali! Sesampai di titik tertentu di tepi sungai, Terry berhenti dan turun dari mobil, serta berpesan agar kami menunggu di dalam saja supaya aman. Di sinilah Terry memperagakan kebolehannya melatih anjing-anjing berburu tersebut. Tampak beberapa kali Terry melemparkan batu, dan anjing-anjing tersebut melompat tinggi memperebutkannya. Kalau menurut Terry, saat sedang dalam suasana berburu dan anjing-anjing tersebut bersama kawanannya, akan berbahaya jika kami mendekati, karena mereka bisa saja menyerang kami, itulah sebabnya kami disuruh menunggu di dalam mobil. Setelah itu kami masih dibawa berputar-putar lagi naik turun bukit, melewati jalur-jalur yang jarang dirambah. Tidak terasa, sudah 30-40 menit lamanya kami menikmati pengalaman ini. And this was the best Kiwi experience I've ever had in my entire life! It was really amazing, thanks Terry!!!
Kembali ke Farmhouse Lodge, kami segera bergantian mandi, karena Terry berjanji akan masak makan malam untuk kami. Sekitar jam 6 sore, kami sudah berkumpul di dapur sambil menyaksikan Terry mempersiapkan bahan-bahan dan memasak.
Terry ini orangnya lucu sekali dan suka bercanda. Jadi sambil Terry bekerja, kami mengobrol dan bercanda tak henti-henti. Sebagai pembuka, kami dibuatkan roti tawar yang di toast, lalu dipotong-potong tipis dan kecil, lalu diolesi blue cheese. Setelah itu ditambah seteguk red wine. OMG it was heaven in my mouth. Enak banget hehehehe....
Karena mengobrolnya lebih intensif daripada masaknya, makan malam baru siap sekitar jam 19.30. Terry membuatkan kami TDF salad with smoked salmon, boiled potatoes with butter, dan vennison! Vennison adalah daging rusa, dan rusanya didapat dari hasil mereka berburu.
Saat kami makan, suasana jadi sepi, karena kami terlalu menikmati hidangan yang masuk ke dalam mulut kami. Rasanya memang enak, bahkan suamiku yang makannya termasuk rewel saja nggak ada komplain apa pun. Dan biasanya dia ogah banget makan salad, apa pun isinya. Btw apa sih singkatannyaTDF Salad? Aku tanya pada Terry, dan katanya, it's To Die For! Hahahaha.... Tapi memang beneran enak banget lho. Isi saladnya ada wortel, mixed herbs and veggies, pickled ginger, a bit of dried cranberry, dan avocado. Harusnya ada tomatnya, kata Terry. But it was just beautiful and tasty ^_^
Selesai makan malam dan minum wine, kami masih disuguhi biskuit yang boleh kami makan dengan blue cheese tadi. Sampai habis blue cheese nya hahahaha... Sembari ngobrol kesana kemari, bercerita tentang impian kami pindah ke NZ suatu saat nanti, Terry bertanya, are you ready for dessert? Hah? Masih ada lagi? Lalu Terry mengeluarkan snack, semacam biskuit yang dibalut dengan mint cream dan cokelat. It was delicious, too... Terry pasti menyesal karena kami menghabiskan semuanya hahahaha....
Kami masih mengobrol dan bersantai di luar dapur, walaupun udaranya dingin tapi sangat menyenangkan. Sampai sekitar jam 9 malam, Terry berpamitan, dan kami pun harus pergi tidur.
Sungguh hari yang penuh dengan pengalaman yang luar biasa. Kami dipertemukan dengan orang-orang yang sangat baik, walaupun sebelumnya tidak kami kenal.
Setelah sikat gigi, kami pun beranjak tidur di dalam campervan kami. Still cold, tapi akhirnya kami tertidur juga.... ^_^
To be continued.......
PS: mungkin lanjutannya agak ngaret karena malam ini aku bersama suamiku akan berangkat ke Yogyakarta, mengunjungi kota tempat kami pertama berjumpa, dan akan sedikit berpetualang di sana. Jadi nulisnya kalau ada kesempatan saja ya... hehehehe ^_^